Jepang Cemaskan Efek “Pokemon Go”

PERMAINAN Pokemon Go hingga kini belum dirilis resmi di Jepang, namun Pemerintah Jepang mulai mencemaskan efek bagi warganya. Apalagi banyak laporan perampokan, kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan lain di sejumlah negara gara-gara game buatan Niantic, Amerika Serikat ini.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, Kamis (21/7), mengatakan pemerintah ingin para trainer atau pemain Pokemon Go mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh Pusat Nasional Kesiapan Insiden dan Strategi untuk Cyber Security (NISC). Lembaga yang dikelola pemerintah ini merilis sembilan tips bagi para trainer. Mereka diminta berhati-hati atas tindakan penipuan dan keselamatan pribadi.
Para gamer sudah menanti-nanti peluncuran Pokemon Go di negara asal karakter Pokemon lahir ini. Informasi yang beredar sempat akan dirilis Rabu (20/7), ternyata itu hanya rumor. McDonalds Jepang sempat membuat pernyataan singkat pada Rabu malam bahwa mereka akan berkolaborasi dengan Pokemon Go dan proyek ini segera diluncurkan.
Sejumlah remaja penggila game mengaku sedih karena belum bisa berburu "monster". Padahal, permainan ini telah diluncurkan dua minggu lalu di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Selain itu, Pokemon Go tersedia di lebih dari 20 negara terutama di Eropa dan Amerika Utara.
"Ada orang yang telah mencapai nilai tertinggi di luar negeri, jadi saya harap itu akan dirilis di Jepang segera," kata Souta Horime, remaja berusia 16 tahun di Jepang. Sementara itu, Motomasa Takashi (21) mengaku akan berhati-hati dalam bermain jika game itu sudah dirilis di Jepang. Salah satu yang dikhawatirkan adalah cerita mengenai seorang pengemudi yang menabrak mobil lain di Fall City, Washington, AS. Dalam laporan pihak berwenang, pengemudi ini terganggu saat mengemudi sambil bermain Pokemon Go. "Saya terpesona dengan permainan ini dan bahagia permainan yang lahir di negara saya telah dirilis di negara lain, meskipun di Jepang belum dirilis," kata Takashi.
Serkan Toto, konsultan industri permainan di Tokyo, mengaku lebih mencermati kecemasan pemadaman server dan kemungkinan mengganggu permainan lain dari efek Pokemon Go. Hal ini diperkirakan menjadi alasan rilis Pokemon Go ditunda di Jepang. "Tidak ada tempat di dunia ini yang memiliki penggila online game seperti di Jepang. Di AS, orang terbiasa dengan jaringan yang lambat, termasuk pemadaman server," tuturnya.
Pusat Nasional Kesiapan Insiden dan Strategi untuk Cyber Security menyarankan penggemar game mengunduh aplikasi cuaca. Hal ini berguna ketika melakukan perburuan Pokemon kemungkinan membawa mereka ke jalur tsunami yang rentan kondisi cuaca ekstrem.
Selain itu, heat stroke adalah salah satu kekhawatiran konstan sepanjang tahun ini sehingga pemerintah juga menyarankan pemain Pokemon Go mengenakan topi. Para orangtua diminta menemani dan memandu anaknya yang sedang berburu Pokemon, khususnya menghindari anak-anak tersesat.