Bupati Banyuwangi Minta Sekolah Hapus Diskriminasi

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (ANTARA | SENO )
BANYUWANGI (HN) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta maaf kepada Yenima Swandina Alfa, pelajar nonmuslim yang sempat terganjal dengan aturan memakai jilbab di SMPN 3 Genteng. Anas mengajak Yenima Swandina Alfa sarapan bersama di Banyuwangi, Jawa Timur, pada hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang, Senin (17/7).
"Saya undang yang bersangkutan untuk sarapan pecel rawon bersama. Ada bapaknya juga, Pak Timotius. Saya sekaligus menyampaikan permintaan maaf atas nama pemerintah daerah (pemda)," kata Anas, kemarin.
Anas menjelaskan, permintaan maaf perlu dilontarkan karena SMPN merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan pemda. Dia meminta semua elemen masyarakat turut menjaga kerukunan umat beragama di Banyuwangi. Anas menginstruksikan tak ada lagi sekolah menerapkan aturan yang berpotensi mendiskriminasi siswa berdasarkan latar belakang Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Menurut Anas, pemakaian jilbab untuk pelajar Muslim tentu tidak masalah, tetapi tidak boleh dipaksakan kepada pelajar yang beragama di luar Islam. Aturan sekolah tidak boleh mendiskriminasi, harus memberi ruang yang sama tanpa memandang perbedaan SARA. Anas mengaku telah memerintahkan dinas pendidikan setempat untuk mengambil langkah yang diperlukan merespons pimpinan sekolah membuat aturan diskriminatif.
"Dinas pendidikan mengkaji model peringatan dan pembinaannya. Minimal peringatan keras. Saya juga minta pinas pendidikan review semua aturan sekolah, jangan sampai ada yang keluar dari norma kebangsaan kita," ujarnya.
Seperti diketahui, kejadian kurang mengenakkan menimpa Yenima. Gadis yang sudah lulus dari SDN 5 Genteng, itu urung masuk SMPN 3 Genteng. Pasalnya SMPN 3 Genteng mewajibkan pemakaian jilbab bagi seluruh siswi, sedangkan Yenima adalah beragama nonmuslim. Buapti Anas sebelumnya membatalkan aturan internal sekolah itu karena menilai penerapan aturan dilakukan secara serampangan tanpa melihat latar belakang agama pelajar.
Yenima saat ini telah diterima dan memulai pembelajaran di SMPN 1 Genteng yang lebih favorit dan urung melanjutkan di SMPN 3 Genteng.
Orangtua Yenima, Timotius Purno Ribowo, berterima kasih atas respons Bupati Anas. "Sebenarnya saya sudah tidak ada masalah dengan hal ini, tapi saya terharu dengan perhatian Pak Anas," kata dia.
"Saya undang yang bersangkutan untuk sarapan pecel rawon bersama. Ada bapaknya juga, Pak Timotius. Saya sekaligus menyampaikan permintaan maaf atas nama pemerintah daerah (pemda)," kata Anas, kemarin.
Anas menjelaskan, permintaan maaf perlu dilontarkan karena SMPN merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan pemda. Dia meminta semua elemen masyarakat turut menjaga kerukunan umat beragama di Banyuwangi. Anas menginstruksikan tak ada lagi sekolah menerapkan aturan yang berpotensi mendiskriminasi siswa berdasarkan latar belakang Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Menurut Anas, pemakaian jilbab untuk pelajar Muslim tentu tidak masalah, tetapi tidak boleh dipaksakan kepada pelajar yang beragama di luar Islam. Aturan sekolah tidak boleh mendiskriminasi, harus memberi ruang yang sama tanpa memandang perbedaan SARA. Anas mengaku telah memerintahkan dinas pendidikan setempat untuk mengambil langkah yang diperlukan merespons pimpinan sekolah membuat aturan diskriminatif.
"Dinas pendidikan mengkaji model peringatan dan pembinaannya. Minimal peringatan keras. Saya juga minta pinas pendidikan review semua aturan sekolah, jangan sampai ada yang keluar dari norma kebangsaan kita," ujarnya.
Seperti diketahui, kejadian kurang mengenakkan menimpa Yenima. Gadis yang sudah lulus dari SDN 5 Genteng, itu urung masuk SMPN 3 Genteng. Pasalnya SMPN 3 Genteng mewajibkan pemakaian jilbab bagi seluruh siswi, sedangkan Yenima adalah beragama nonmuslim. Buapti Anas sebelumnya membatalkan aturan internal sekolah itu karena menilai penerapan aturan dilakukan secara serampangan tanpa melihat latar belakang agama pelajar.
Yenima saat ini telah diterima dan memulai pembelajaran di SMPN 1 Genteng yang lebih favorit dan urung melanjutkan di SMPN 3 Genteng.
Orangtua Yenima, Timotius Purno Ribowo, berterima kasih atas respons Bupati Anas. "Sebenarnya saya sudah tidak ada masalah dengan hal ini, tapi saya terharu dengan perhatian Pak Anas," kata dia.
Reportase : Antara
Editor : Admin