BP3 akan Investigasi Kematian Pelajar Saat Widiawisata

ilustrasi (HARIAN NASIONAL/Mulyach)
SUKABUMI (HN) -
Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan (BP3) Wilayah III Jawa Barat tetap akan melakukan investigasi terkait meninggalnya pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi M Aditya Darmawan saat melangsungkan widiawisata ke Yogyakarta. Diketahui, penanganan pelajar tersebut menurut staf Bagian Pengawasan BP3 Wilayah III Jabar Asep Burdah sesungguhnya sudah melalui prosedur yang benar.
“Kami akan tetap melakukan penyelidikan dan investigasi terkait meninggalnya seorang pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi saat tengah melaksanakan study tour tersebut,” kata Asep, Sabtu (13/1).
Penanganan yang dilakukan pihak sekolah, menurut Asep, sudah benar yakni membawa dua petugas medis untuk menjaga kesehatan rombongan pelajar yang tengah melaksanakan widiawisata ke Yogyakarta. BP3, kata dia, sudah berkoordinasi dengan sekolah setelah mendapatkan informasi tentang ada seorang pelajar kelas 11 SMAN 3 Kota Sukabumi yang sakit saat perjalanan tour ke Yogyakarta.
Selain itu, informasi pihak sekolah penanganan yang dilakukan kepada korban sudah sesuai prosedur. Diketahui sebelum sakit almarhum sempat mengikuti seminar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Senin, (8/1).
Walaupun saat itu mengeluh sakit, anak itu masih tetap ingin mengikuti perjalanan ke Yogyakarta. Padahal, panitia sudah menawarkan apakah dilanjutkan perjalanannya atau kembali ke Sukabumi.
Sesampai di Yogyakarta pada Selasa, (9/1) untuk berkunjung ke Universitas Gajah Mada (UGM), almarhum tidak ikut dan memilih diinfus dan menunggu di bus. “Pada Rabu (10/1) sore Aditya dilarikan ke RSUD Yogyakarta untuk mendapatkan penanganan medis, namun, kondisi kesehatannya terus menurun dan akhirnya meninggal pada Jumat (12/1) sekitar pukul 17.00 WIB,” kata Asep.
Dia membantah sejak di Bandung dan perjalanan menuju Yogyakarta almarhum sudah dalam keadaan kritis. Bahkan, aktivitas dan kesehatannya pun terus dipantau oleh dua orang pembimbing.
Untuk penyebab kematian, kata Asep, pihak keluarga lebih tahu karena saat mendapatkan pengobatan di Yogyakarta, keluarganya yang menangani dan hasil rekam medik pun diserahkan kepada keluarga.
Reportase : ANTARA
Editor : Fifia A Himawan