Misteri 'Penalti Air' Ronaldo Diungkap

Bola sedikit bergeser dan terangkat sebelum ditendang Ronaldo. Di bawah posisi bola diperkirakan terdapat kubangan air. (THE SUN | BT SPORTS)
TENDANGAN penalti Cristiano Ronaldo ke gawang Paris Saint-Germain (PSG) pada laga leg pertama Babak 16 Besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, Madrid, menyisakan tanya. Bukan soal gaya tendangan, tetapi posisi bola yang sedikit bergeser dan terangkat dari permukaan rumput sebelum disambar keras bintang asal Portugal ini.
Pada laga Rabu (14/2) malam waktu setempat atau Kamis (15/2) WIB itu, Madrid mendapatkan eksekusi penalti di ujung babak pertama setelah Toni Kroos ditarik Giovani Lo Celso di petak terlarang. Eksekusi berbuah gol penyeimbang, 1-1, setelah Madrid tertinggal oleh torehan gol Adrien Rabiot menit ke-33. Pada akhir laga, Madrid menang 3-1 berkat dua gol tambahan Ronaldo menit ke-83 dan Marcelo menit 86.
Nah, sebelum eksekusi dilakukan, bola lekat tepat berada di atas titik putih. Begitu pun saat Ronaldo berlari untuk menendang. Namun, sesaat sebelum ditendang, bola bergeser dan terangkat.
Meski demikian, Ronaldo mampu menyambarnya keras bagi kontribusi torehan rekor 100 gol di Liga Champions bagi Real Madrid. Bola yang melesat gagal dibendung kiper PSG Alphone Areola.
Usai laga, kontroversi ramai muncul di jagat bola dunia. Apa yang terjadi pada bola itu? Adakah Ronaldo sengaja melakukan trik tersebut?
Berbagai pendapat mengemuka. Eks rekan seklub Ronaldo di Manchester United, Rio Ferdinand, yakin CR7 sengaja melakukan trik tersebut. ‘'Saya sering melihatnya berlatih seperti itu,'' ujarnya.

Usut punya usut, ternyata pendapat yang dinilai lebih masuk akal justru bukan karena trik piawai Ronaldo. SunSport melemparkan misteri tersebut kepada pakar pertamanan Peter Seabrook.
Menurut Seabrook, jika permukaan rumput menempel pada tanah sangat padat, kubangan air di bawahnya akan naik ke permukaan, menimbulkan tekanan kuat ke atas saat area di dan sekitarnya diinjak. ‘'Ini akan menyemburkan air ke atas melalui celah-celah antara permukaan rumput dan bisa mengangkat bola sepak yang ringan itu,'' ujarnya.
‘'Sejumlah lapangan untuk laga Liga Primer (Premier League Inggris) kita saat ini sudah memiliki ‘'tanah'' yang bebas drainase, jadi sangat tidak mungkin ada kubangan air. Saya tidak mengerti bagaimana lapangan-lapangan di Spanyol itu dibangun,'' kata Seabrook.
Jika fenomena bola terangkat seperti itu Ronaldo masih mampu fokus dan menggetarkan jala PSG melalui tendangan keras, apresiasi tinggi layak diberikan untuk bintang Real Madrid tersebut. Padahal, saat itu gangguan tidak hanya datang dari tekanan kubangan atau kantong air di bawah permukaan, tetapi juga sinar laser yang datang dari tribun dan mengarah langsung ke wajah Ronaldo.
Sepertinya Ronaldo sadar dan siap mengantisipasi gangguan seperti itu. Ia memejamkan mata sesaat sebelum belari cepat untuk menyambar bola.
Pada laga Rabu (14/2) malam waktu setempat atau Kamis (15/2) WIB itu, Madrid mendapatkan eksekusi penalti di ujung babak pertama setelah Toni Kroos ditarik Giovani Lo Celso di petak terlarang. Eksekusi berbuah gol penyeimbang, 1-1, setelah Madrid tertinggal oleh torehan gol Adrien Rabiot menit ke-33. Pada akhir laga, Madrid menang 3-1 berkat dua gol tambahan Ronaldo menit ke-83 dan Marcelo menit 86.
Nah, sebelum eksekusi dilakukan, bola lekat tepat berada di atas titik putih. Begitu pun saat Ronaldo berlari untuk menendang. Namun, sesaat sebelum ditendang, bola bergeser dan terangkat.
Meski demikian, Ronaldo mampu menyambarnya keras bagi kontribusi torehan rekor 100 gol di Liga Champions bagi Real Madrid. Bola yang melesat gagal dibendung kiper PSG Alphone Areola.
Usai laga, kontroversi ramai muncul di jagat bola dunia. Apa yang terjadi pada bola itu? Adakah Ronaldo sengaja melakukan trik tersebut?
Berbagai pendapat mengemuka. Eks rekan seklub Ronaldo di Manchester United, Rio Ferdinand, yakin CR7 sengaja melakukan trik tersebut. ‘'Saya sering melihatnya berlatih seperti itu,'' ujarnya.

Usut punya usut, ternyata pendapat yang dinilai lebih masuk akal justru bukan karena trik piawai Ronaldo. SunSport melemparkan misteri tersebut kepada pakar pertamanan Peter Seabrook.
Menurut Seabrook, jika permukaan rumput menempel pada tanah sangat padat, kubangan air di bawahnya akan naik ke permukaan, menimbulkan tekanan kuat ke atas saat area di dan sekitarnya diinjak. ‘'Ini akan menyemburkan air ke atas melalui celah-celah antara permukaan rumput dan bisa mengangkat bola sepak yang ringan itu,'' ujarnya.
‘'Sejumlah lapangan untuk laga Liga Primer (Premier League Inggris) kita saat ini sudah memiliki ‘'tanah'' yang bebas drainase, jadi sangat tidak mungkin ada kubangan air. Saya tidak mengerti bagaimana lapangan-lapangan di Spanyol itu dibangun,'' kata Seabrook.
Jika fenomena bola terangkat seperti itu Ronaldo masih mampu fokus dan menggetarkan jala PSG melalui tendangan keras, apresiasi tinggi layak diberikan untuk bintang Real Madrid tersebut. Padahal, saat itu gangguan tidak hanya datang dari tekanan kubangan atau kantong air di bawah permukaan, tetapi juga sinar laser yang datang dari tribun dan mengarah langsung ke wajah Ronaldo.
Sepertinya Ronaldo sadar dan siap mengantisipasi gangguan seperti itu. Ia memejamkan mata sesaat sebelum belari cepat untuk menyambar bola.
Reportase : Solichin M Awi
Editor : Solichin M Awi