• Foto
  • Video
  • Indeks
Follow Us on Facebook Follow Us on Twitter Get Latest News From Us

Harian Nasional

Selasa, 24 April 2018 | 16:02 WIB

  • Terkini
  • Terpopuler
  • Daud Yordan Sabet Dua Gelar
  • Setnov Divonis 15 Tahun Penjara
  • Komisi V DPR akan Panggil Kemenhub
  • Akhir April, Puncak Hujan Pertama Tahun Ini
  • Pariwisata jadi Sektor Andalan di Banda Aceh
  • Hati-Hati Tiket 'Bodong'
  • Fans Inggris Diminta Waspada
  • Roma Mengenang Di Bartolomei
  • Di Francesco Faktor Pembeda
  • MU Lebih Favorit di Final Piala FA
  • Enam Anggota Polda Papua Dipecat
  • 3 Negara Rugikan Indonesia
  • Exco: Indra (Masih) Terkuat
  • Pengemudi Go-Jek Dipotong Rp 16.800
  • Pemerintah akan Rekrut 100 Ribu Guru
  • Manuver Politik Erdogan Dinilai Tepat
  • Jonan: Sebentar Lagi Premium tak Langka
  • Pemerintah Segera Impor 200 Dosen Asing
  • Prancis Deportasi Ulama Salaf El Hadi Doudi
  • Wings Air Persingkat Waktu Tempuh Lampung-Bengkulu


  • Home /
  • Sainstek/Kesehatan

Dari Penyemprot Tanaman hingga Pengurai Kemacetan

Drone 2020

Kamis, 22 Februari 2018 07:07 WIB
Drone 2020
Drone. (HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN)

BACA JUGA:

  • Drone Tenaga Surya Bakal Diluncurkan
  • Inggris Siapkan Teknologi Pelacak
  • Drone Pengubah Dunia
  • Wiranto: Pemerintah Siapkan Industri Drone
  • Drone BPPT Sukses Terbang Selama Tujuh Jam

SILAKAN DIBAGI :

  • Tweet
Publik sudah tak asing lagi dengan pemanfaatan drone yang dapat memotret dan merekam segala aktivitas kita dengan tampilan jernih. Pesawat nirawak yang dari segi bentuk sebenarnya tidak mirip pesawat, tapi struktur tubuh laba-laba, ini kerap menghiasi langit Ibu Kota, meski hanya pada momen-momen tertentu.

Belakangan, drone sangat populer di kalangan pegiat media sosial, termasuk traveler, blogger, bahkan influencer.
Menerbangkan drone dari pulau-pulau terpencil di belahan timur Indonesia, lalu merekam suasana dari dekat sampai jauh di angkasa, jadi daya tarik tersendiri.

Bagaimanapun, keberadaan drone tentu bukan hanya untuk kesenangan pribadi. Awal dirancang tepat seabad silam, drone lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan militer. Dan, benda itu di tangan generasi masa kini memiliki beragam fungsi, dari penunjang selfie atau wefie hingga merambah industri, komersial, dan sosial.

Lima tahun terakhir, pemerintah sejumah negara bagian AS memakai drone untuk mendeteksi titik api sebelum kebakaran melalap area lebih luas. Alat supercanggih tersebut juga digunakan untuk streaming acara televisi dan event-event bergengsi.

Badan PBB yang menangani perlindungan anak, UNICEF, pun menerbangkannya untuk memetakan sebaran wabah penyakit di negara-negara dunia ketiga, sekaligus mendeteksi hotspot koridor kemanusiaan.

Patroli drone bahkan bisa dilihat menghiasai langit pesisir pantai Australia tiap musim panas. Mereka "bertugas" mengidentifikasi keberadaan hiu dan predator bawah air lainnya, menjamin keselamatan perenang dan peselancar. Ini dinilai menunjang kinerja penjaga pantai, selain lebih efektif dibanding metode penyelamatan tradisional.

Indonesia tak mau ketinggalan seiring laju teknologi. Anak negeri pun mengembangkan prototipe drone mereka sendiri. Salah satunya, komunitas Temanggung Aeromodelling Club.

Drone (HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN)

Bekerja sama dengan Komandan Distrik Militer setempat, mereka menciptakan HOPE, drone penyiram tanaman. Drone berukuran lumayan besar (80x40 cm) itu diterbangkan dalam sesi uji coba, awal Februari 2018, selepas riset enam hingga delapan bulan. HOPE dilengkapi enam baling-baling, tangki berkapasitas 14 liter, sonar untuk mengukur ketinggian dari tanah, GPS, dan sistem autopilot.

HOPE diyakini andil dalam modernisasi sistem pertanian, mencakup area tanam padi, jagung, bawang, dan lainnya yang mencapai ribuan hektare. Dandim 0706 (Kabupaten Temanggung) Letkol Arm Yusuf Setiaji, lapor ANTARA, 3 Februari, membandingkan efektivitas pemakaian drone dan tenaga manusia.

"Penyemprotan lahan satu hektare secara manual akan selesai dalam dua hingga tiga hari, tapi dengan drone, penyemprotan lahan seluas empat hingga lima hektare bisa selesai dalam satu jam," ujarnya.

Mengusung visi yang sama, pemegang gelar doktor Ilmu Kelautan IPB, Yulian Paonganan menciptakan drone logistik.

Lelaki yang akrab disapa Ongen itu mengatakan, drone multirotor buatannya dapat mengangkut barang dengan berat maksimal 80 kg, jangkauan jarak 5-7 km, dalam kurun waktu 25 menit. Ia bahkan berani memastikan pemanfaatannya di kawasan pegunungan atau daerah terdampak bencana.

Drone pada dasarnya merupakan wahana udara tanpa awak yang dapat terbang secara otonom. Namun, belum lama ini drone pengangkut penumpang diuji coba. Tentu saja, tanpa pengemudi.

Sekira 40 orang, termasuk pejabat tinggi daerah, merasakan pengalaman pertama alat transportasi masa depan drone Ehang 184 di Guangzhou, China, awal bulan ini. Ehang menerbangkan pergi-pulang satu per satu penumpang sejauh 15 km-beberapa trip berkecepatan 130 km per jam-dalam 23 menit.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kedua kiri) mencoba drone penebar pupuk cair di Desa Plumbungan, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (24/1). ANTARA | MOHAMMAD AYUDHA

Uji coba tersebut menjadi bukti perusahaan pembuat drone China, EHang Inc, menepati janji. Dua tahun lalu di Las Vegas, AS, mereka menyebut rencana membuat quadcopter revolusioner yang bisa mengangkut orang. Pernyataan singkat itu rupanya bukan isapan jembol belaka.

Kehadiran Ehang 184 mempertegas persaingan sederet raksasa teknologi global dalam menciptakan model baru alat transportasi, penunjang mobilitas masyarakat urban, sekaligus merebut pasar potensial yang terus berkembang. "Anda akan merasakan traveling ke masa depan, mirip film-film fiksi ilmiah, tapi yang ini nyata," kata pendiri Ehang Inc, Hu Huazhi, seperti dinukil dari The South China Morning Post, Rabu (21/2).

Tahun lalu, EHang dan pemerintah Kota Dubai di Uni Emirat Arab menyepakati rencana kerja sama mengembangkan taksi yang bisa terbang sendiri (self-flying taxi). "Drone akan membantu kita, tak hanya mengurai kemacetan di jalanan, tapi juga untuk penyelamatan darurat, mengangkut pasien ke rumah sakit, bahkan menunjang industri pariwisata, menerbangkan turis dari satu pulau ke ulau lainnya," ujar CEO of EHang Inc Derrick Xiong.

Kemudahan, stabilitas tingkat tinggi, dan cara pengoperasian sederhana. Tiga hal itu pula yang mendasari Uber, Didi, juga Waymo (anak perusahaan dari perusahaan induk Google Inc, Alphabet) menguji teknologi mobil otonom (tanpa sopir).

Mereka yakin, keberadaan mobil otonom akan memacu peningkatan safety d jalan raya. Selain itu, konsep berbagi seturut kehadiran mobil otonom diharapkan mengurangi keinginan publik memiliki mobil pribadi.

Tak kalah mutakhir, Uber yang membidik pasar aspal-mulus juga mencoba menjelajah udara. Mereka mencari celah untuk merakit mobil yang bisa terbang. Rencana jangka panjangnya serupa, yakni meluncurkan layanan taksi udara pada 2020. CEO Uber Dara Khosrowshahi, dalam sebuah forum di Tokyo, Jepang, Selasa (20/2), menyatakan optimismenya menyambut Uber Air sekira lima hingga 10 tahun ke depan.

Seirama, CEO Tesla Elon Musk pekan lalu menerima lampu hijau atas proposalnya membangun jaringan transportasi bawah tanah secara otonom. Kereta supercepat yang gerbongnya mirip kacang polong itu diperkirakan memangkas waktu tempuh perjalanan tiga jam menjadi hanya 29 menit.

Reportase : Bayu Indra Kahuripan
Editor : Devy Lubis

KATEGORI

  • Polhukam
  • Global
  • Kesra
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Travel & Lifestyle
  • Sosok
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sainstek/Kesehatan
  • Opini & Kolom
  • Liputan Khusus
  • Foto
  • Indeks

Dapatkan newsletter update berita setiap hari dengan menyertakan E-Mail Anda.



PT. BERITA NASIONAL
Jl. Teuku Cik Ditiro 77 Menteng
Jakarta Pusat 10310
Telp : 021-315 2699
E-Mail Redaksi :
redaksi@harian-nasional.com
Info Pemasangan Iklan :
iklan@harian-nasional.com

  • Polhukam
  • Global
  • Kesra
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Travel & Lifestyle
  • Sosok
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sainstek/Kesehatan
  • Opini & Kolom
  • Liputan Khusus
  • Foto
  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Karir
  • Pedoman Media Siber
  • Lihat Versi Mobile

Copyright 2018 © Harian Nasional. Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.