JK: Jadi Pengusaha Itu Ibarat Orang Berenang

Wapres Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
PADANG (HN) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyampaikan menjadi seorang pengusaha diibaratkan seperti orang berenang karena kendati sudah membaca buku dan hafal caranya tapi kalau tidak dicoba langsung tak akan bisa apalagi mahir.
"Ada orang yang sudah hafal cara berenang dari buku, pas turun ke kolam apakah bisa?, tidak ternyata," kata dia di Padang, Rabu (2/5).
Ia menyampaikan hal itu saat membuka acara program pendampingan kewirausahaan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sumatera Barat di hadapan sekitar 2.500 mahasiswa di Universitas Negeri Padang (UNP).
Akan tetapi menurutnya ada anak-anak masih kecil karena tinggal di pinggir sungai namun setiap hari mencoba berenang seminggu saja sudah bisa.
"Begitu juga pengusaha, yang paling penting mencoba dan memulai, ini yang paling pokok," ujarnya.
Ia mengatakan, sama dengan berenang yang punya risiko tenggelam, jadi pengusaha juga ada risiko.
"Karena itu di awal usaha yang kecil-kecil saja dulu, jangan langsung berpikir omzet miliaran rupiah," katanya.
Ia melihat banyak pengusaha Minang yang punya ide hebat dan terus melakukan inovasi dengan berpikir dan melihat ke depan.
"Kuncinya punya semangat dan tidak mudah putus asa serta terus belajar," katanya lagi.
Ia menyampaikan salah satu bentuk sumbangan orang Minang di Indonesia dalam bidang wirausaha adalah sebagai penyedia makanan dengan membuat restoran Padang.
"Coba bayangkan kalau tidak ada restoran Padang di seluruh Indonesia, kita makan jadi terbatas," katanya lagi.
Dalam mengelola restoran Padang itu ia menilai terdapat efisiensi yaitu makanan yang dibayar cukup yang disantap saja dan yang tidak dimakan bisa dijual kembali.
" Artinya kalau semua restoran menerapkan pola itu tidak akan ada krisis pangan di dunia," ujarnya.
Pada sisi lain JK mengatakan, ia adalah tamatan Fakultas Ekonomi namun tidak semua lulusannya ternyata bisa melaksanakan ilmu yang diajarkan di kampus.
Oleh sebab itu kepada generasi muda Minang ia berpesan untuk meneruskan tradisi Minang sebagai pengusaha yang ulet.
"Ada orang yang sudah hafal cara berenang dari buku, pas turun ke kolam apakah bisa?, tidak ternyata," kata dia di Padang, Rabu (2/5).
Ia menyampaikan hal itu saat membuka acara program pendampingan kewirausahaan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sumatera Barat di hadapan sekitar 2.500 mahasiswa di Universitas Negeri Padang (UNP).
Akan tetapi menurutnya ada anak-anak masih kecil karena tinggal di pinggir sungai namun setiap hari mencoba berenang seminggu saja sudah bisa.
"Begitu juga pengusaha, yang paling penting mencoba dan memulai, ini yang paling pokok," ujarnya.
Ia mengatakan, sama dengan berenang yang punya risiko tenggelam, jadi pengusaha juga ada risiko.
"Karena itu di awal usaha yang kecil-kecil saja dulu, jangan langsung berpikir omzet miliaran rupiah," katanya.
Ia melihat banyak pengusaha Minang yang punya ide hebat dan terus melakukan inovasi dengan berpikir dan melihat ke depan.
"Kuncinya punya semangat dan tidak mudah putus asa serta terus belajar," katanya lagi.
Ia menyampaikan salah satu bentuk sumbangan orang Minang di Indonesia dalam bidang wirausaha adalah sebagai penyedia makanan dengan membuat restoran Padang.
"Coba bayangkan kalau tidak ada restoran Padang di seluruh Indonesia, kita makan jadi terbatas," katanya lagi.
Dalam mengelola restoran Padang itu ia menilai terdapat efisiensi yaitu makanan yang dibayar cukup yang disantap saja dan yang tidak dimakan bisa dijual kembali.
" Artinya kalau semua restoran menerapkan pola itu tidak akan ada krisis pangan di dunia," ujarnya.
Pada sisi lain JK mengatakan, ia adalah tamatan Fakultas Ekonomi namun tidak semua lulusannya ternyata bisa melaksanakan ilmu yang diajarkan di kampus.
Oleh sebab itu kepada generasi muda Minang ia berpesan untuk meneruskan tradisi Minang sebagai pengusaha yang ulet.
Reportase : ANTARA
Editor : Mulya Achdami