Permintaan Pesawat Diperkirakan 43 Ribu Unit

Model pesawat Harrier AW-8B dipajang di showroom BAE Systems saat Farnborough Airshow di London, Senin (16/7). (AFP | TOLGA AKMEN )
LONDON (HN) - Produsen pesawat Boeing memperkirakan, dunia perlu memproduksi 43 ribu pesawat baru selama dua dekade ke depan untuk memenuhi lonjakan permintaan.
CEO Boeing Dennis Muilenberg optimistis terhadap pasar kedirgantaraan yang tumbuh sangat kuat. "Kami melihat pasar US$ 8,1 triliun dalam sepuluh tahun ke depan untuk komersial, pertahanan, dan jasa," ujar Muilenberg.
"Kami semakin meningkatkan perkiraan kami dalam 20 tahun ke depan. Kami mengharapkan dunia membutuhkan sekitar 43 ribu pesawat komersial baru. Itu naik dari perkiraan tahun lalu."
Boeing akan memublikasikan rincian pasti tentang prospek terbaru pada Selasa, hari kedua dari acara Farnborough Air Show yang diadakan di barat daya London.
Produsen pesaing dari Eropa Airbus memperkirakan, armada penumpang dunia akan lebih dari dua kali lipat menjadi 48 ribu pesawat selama 20 tahun ke depan. Hal ini akibat permintaan yang tajam dari negara berkembang dan penerbangan murah.
Dalam pandangan pasar yang direvisi, Airbus telah menempatkan nilai hampir 37.400 pesawat baru yang diperlukan untuk memenuhi permintaan global pada US$ 5,8 triliun pada 2037.
Pada tahun 2017, Airbus memperkirakan dunia membutuhkan 35 ribu pesawat baru pada tahun 2036 senilai US$ 5,3 triliun.
Airbus dan Boeing melanjutkan persaingan di acara dua tahunan Farnborough, khususnya pesanan pesawat bernilai jutaan dolar AS yang menguntungkan.
Reportase : AFP | Didik Purwanto
Editor : Didik Purwanto