• Foto
  • Video
  • Indeks
Follow Us on Facebook Follow Us on Twitter Get Latest News From Us

Harian Nasional

Sabtu, 16 Februari 2019 | 08:17 WIB



  • Terkini
  • Terpopuler
  • Program PSSI Harus Selaras
  • Jokdri Tersangka, Peluang KLB Terbuka
  • Juara Bertahan tak Sampai Final
  • Tim Balap Sepeda Latihan Fokus pada Teknik
  • Ferrari Percaya Diri
  • Kontrak Baru untuk Dua Pelatih Top
  • Maja Berani Melawan Arus
  • Mahkamah Agung Tolak Kasasi HTI
  • Saga Icardi Berlanjut
  • MLA Langkah Maju Upaya Pemberantasan Korupsi
  • Gempar Kanker Darah
  • Jejak Sang Maestro Antonio Blanco Junior
  • Tatkala Anak Penderita Kanker Jalani Pengobatan Paliatif
  • Relawan Buka Toko PAS Bantu Donasi Prabowo-Sandi
  • Penderita Kurang Gizi di Sangihe Meningkat
  • Guaido di Mata Ibunda
  • Lion Air Selidiki Penumpang Mengaku Yustianto
  • Presiden Lantik Khofifah-Email Pekan Depan
  • Tatung Dorong Pers Bentengi Publik Lawan Hoaks
  • Tantangan Baru Michelle Ziudith



  • Home /
  • Polhukam

Demokrat Manfaatkan Momentum

Jumat, 20 Juli 2018 04:00 WIB
Demokrat Manfaatkan Momentum
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kiri) menjenguk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta. (ANTARA | ANUNG ANINDITO )

BACA JUGA:

  • Dukungan TW Dikhawatirkan Gerus Elektabilitas Jokowi
  • Khofifah Resmi Pimpin Jatim
  • Prabowo-Sandi Upayakan Harga Pangan Terjangkau
  • Hujan, Kotak Suara Rusak Ditemukan di Jabar
  • Relawan Prabowo Laporkan Jokowi Gara-gara Debat

SILAKAN DIBAGI :

  • Tweet

Partai yang dipimpin SBY berupaya meningkatkan popularitas lewat pencalonan AHY.


JAKARTA (HN) - Konsolidasi politik sejumlah elite kian menarik dicermati menuju pesta demokrasi nasional tahun depan. Jelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 4-10 Agustus 2018, dua kandidat, Joko Widodo dan Prabowo Subianto bermanuver menemui petinggi partai politik (parpol) demi memastikan peta koalisi untuk mendulang suara Pemilu 2019.

Setelah pihak oposisi (Prabowo Subianto), Kamis (19/7), giliran kubu pemerintah (Joko Widodo) mengunjungi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tengah berbaring di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Meski kedua capres menutup rapat, kemungkinan membahas pemilu bisa terjadi karena Demokrat belum memastikan dukungan.

Presiden Joko Widodo menjenguk SBY didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sehari sebelumnya, Prabowo berencana melakukan pertemuan dengan pentolan Partai Demokrat itu, untuk berkomunikasi politik, tapi dibatalkan lantaran SBY kurang sehat sehingga sekadar melihat kondisinya di rumah sakit. Momentum ini, dinilai ajang manfaat bagi Demokrat karena semakin diperhitungkan kedua capres.

Menurut Founder Lembaga Survei Kedai KOPI Hendri Satrio, SBY sukses membuat posisi Partai Demokrat sebagai tolok ukur untuk memperkuat barisan koalisi (PDI-P) maupun (Gerindra). Bukan mustahil, poros ketiga akan dimainkan SBY jika porsi tawar, (menyodorkan) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres tidak menuai titik temu dari kedua kandidat tersebut pada Pilpres 2019.

"SBY bisa saja (manfaatkan momentum) untuk mendulang suara Partai Demokrat di pileg, jika memang AHY tak punya kesempatan di pilpres," katanya kepada HARIAN NASIONAL, kemarin.

Opsi lain, kata Hendri, Demokrat bentuk poros baru, menggandeng Golkar dan menyandingkan Ketua Umum "Partai Beringin" Airlangga Hartarto dengan AHY sebagai pasangan capres-cawapres mendatang, mengingat petahana Joko Widodo berpeluang meminang kalangan profesional sebagai pendamping guna menghindari kecemburuan sosial antarparpol koalisi. Tawarannya, sekadar kursi menteri.

"Tabungan suara 10 persen Partai Demokrat ditambah daya tarik AHY, tentu bisa membuat perubahan dan kejutan. Ini patut ditunggu," ujar Henri.

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon tidak menampik, poros ketiga yang digawangi partainya terbuka lebar jika koalisi pemerintah tidak solid. Pengamatan Jansen, dinamika koalisi Joko Widodo cenderung ada persaingan keras antara para ketua umum parpol untuk menjadi cawapres. Demokrat, kata dia, terus berupaya meningkatkan popularitas lewat pencalonan kader terbaik seperti AHY.

"Tidak ada salahnya Golkar mengharapkan popularitas dan elektabilitas dari Ketua Umum Airlangga jika dipasangkan dengan AHY. Jalan untuk selamat dari ambang batas parlemen empat persen, menggenjot popularitas. Artinya, kader terbaik harus terepresentasi jadi capres maupun cawapres," kata Jansen.

Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo menyatakan, partainya berharap Joko Widodo meminang Airlangga sebagai cawapres. Bambang optimistis, ketokohan ketua umumnya itu bisa menjadi daya tarik pemilih dan mengakui popularitas menentukan kesuksesan pileg. "Pak Airlangga memiliki daya tarik banyak pemilih, sehingga terus diperjuangkan," ujar Bambang.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno terang-terangan partainya berupaya mengajak Demokrat untuk bergabung ke poros sekretariat bersama PAN, dan juga PKS. Menurut dia, Partai Gerindra telah menawarkan konsep untuk menyamakan persepsi kepada SBY, di antaranya membangun perekonomian bangsa seperti ketahanan pangan dan membuka peluang lapangan kerja.

"Pak Prabowo dan Gerindra ingin mengajak Pak SBY berbicara koalisi nasional. Namun, karena kelelahan, belum terlaksana. Kami mendoakan Pak SBY cepat sembuh," kata Sandiaga.

Ketua DPP PDI-P Andreas Pareira mengakui, menjaga soliditas koalisi tugas berat bagi "Partai Banteng", termasuk Joko Widodo. Oleh karena itu, komunikasi politik penting, mengingat masa pendaftaran capres-cawapes oleh KPU semakin dekat. Menyangkut sederet nama yang mencuat dan dinilai layak sebagai pendamping Joko Widodo di pemilu mendatang, masih terus digodok ketua parpol koalisi.


Reportase : Arif Rahman
Editor : Ridwan Maulana

KATEGORI

  • Polhukam
  • Global
  • Kesra
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Travel & Lifestyle
  • Sosok
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sainstek/Kesehatan
  • Opini & Kolom
  • Liputan Khusus
  • Foto
  • Indeks

Dapatkan newsletter update berita setiap hari dengan menyertakan E-Mail Anda.



PT. BERITA NASIONAL
Jl. Teuku Cik Ditiro 77 Menteng
Jakarta Pusat 10310
Telp : 021-315 2699
E-Mail Redaksi :
redaksi@harian-nasional.com
Info Pemasangan Iklan :
iklan@harian-nasional.com

  • Polhukam
  • Global
  • Kesra
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Travel & Lifestyle
  • Sosok
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sainstek/Kesehatan
  • Opini & Kolom
  • Liputan Khusus
  • Foto
  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Karir
  • Pedoman Media Siber
  • Lihat Versi Mobile

Copyright 2018 © Harian Nasional. Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.