Lion Air Angkut Jamaah Haji Negara Asia, Timur Tengah dan Afrika

Kru Lion Air yang melayani angkutan jamaah haji negara-negara Asia, Timur Tengah dan Afrika, Kamis (2/8). (HUMAS LION AIR GROUP)
JAKARTA (HN) - Lion Air di musim haji tahun 2018 ini melayani angkuatan haji melalui kerjasama charter salah satu perusahaan internasional untuk 25 embarkasi negara-negara di Asia, Timur Tengah dan Afrika.
Lion Air mengoperasikan tiga Airbus A330-300 (440 kursi), dua Boeing 737-900ER (215 kursi) dan tiga Boeing 737 MAX 8 (180 kursi). Rata-rata pesawat tersebut berusia muda yang diproduksi pada 2015 - 2017. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan laik terbang.
"Operasional ini didukung sumber daya manusia, terdiri 80 pilot, 200 awak kabin, 40 teknisi serta 20 petugas layanan darat (ground staff)," kata Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air dalam rilis, yang diterima HARIAN NASIONAL, Kamis (2/8).
Lion Air menggunakan basis (home base) di Bandar Udara Internasional Raja Khalid, Riyadh (RUH) dan Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah (MED).
Pelaksanaan penerbangan haji tahun ini, Lion Air melayani untuk kota asal pemberangkatan (emberkasi) dari beberapa negara di Asia, Timur Tengah dan Afrika dengan kota tujuan penurunan (debarkasi) Bandar Udara Internasional Raja Khalid, Riyadh (RUH); Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah (MED); serta Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah (JED).
Terkait perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, Lion Air telah menghimbau kepada seluruh jamaah antara lain agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat.
Lion Air mengoperasikan tiga Airbus A330-300 (440 kursi), dua Boeing 737-900ER (215 kursi) dan tiga Boeing 737 MAX 8 (180 kursi). Rata-rata pesawat tersebut berusia muda yang diproduksi pada 2015 - 2017. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan laik terbang.
"Operasional ini didukung sumber daya manusia, terdiri 80 pilot, 200 awak kabin, 40 teknisi serta 20 petugas layanan darat (ground staff)," kata Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air dalam rilis, yang diterima HARIAN NASIONAL, Kamis (2/8).
Lion Air menggunakan basis (home base) di Bandar Udara Internasional Raja Khalid, Riyadh (RUH) dan Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah (MED).
Pelaksanaan penerbangan haji tahun ini, Lion Air melayani untuk kota asal pemberangkatan (emberkasi) dari beberapa negara di Asia, Timur Tengah dan Afrika dengan kota tujuan penurunan (debarkasi) Bandar Udara Internasional Raja Khalid, Riyadh (RUH); Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah (MED); serta Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah (JED).
Terkait perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, Lion Air telah menghimbau kepada seluruh jamaah antara lain agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat.
Selain itu, barang elektronika harus dilepas dari baterainya serta pengisi daya mandiri atau baterai portabel (powerbank) sesuai kriteria dari segi kapasitas yang boleh dibawa ke dalam kabin dan tidak diperbolehkan untuk digunakan selama penerbangan.
Reportase : Mulya Achdami
Editor : Mulya Achdami