Peran Elite Sejukkan Massa Penting

JAKARTA (HN) - Peran elite politik mendinginkan massa di akar rumput dinilai penting selama masa kampanye Pilpres 2019 berlangsung. Persaingan dua kubu calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo-Ma'ruf Amin serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harus berjalan secara adil dan jujur, tanpa diwarnai gesekan yang berpotensi memicu konflik.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengapresiasi beberapa momen damai yang diperlihatkan Joko Widodo bersama Prabowo Subianto. Aksi pelukan keduanya saat deklarasi kampanye damai dan berintegritas di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (35/9), serta saat penetapan nomor urut peserta, sangat memberikan kesan positif di tengah tensi yang panas.
"Momen kesejukan ini harus terus terjadi sehingga bisa memengaruhi sikap dan perilaku para pendukung selama masa kampanye. Dalam budaya masyarakat Indonesia, ada istilah meneladani pemimpin," katanya di Jakarta, Senin (24/9).
Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima mengatakan, TKN dapat arahan menciptakan framing pileg dan pilpres sejuk, serta jauh dari perselisihan dan konflik. Tim petahana menarget Jawa Barat, sebagai salah satu daerah dengan perolehan lumbung suara besar karena optimistis mayoritas warga setempat akan memilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kami yakin suara rakyat Jawa Barat akan memilih Joko Widodo pada Pilpres 2019," ujar Aria.
Menurut dia, sepekan ke depan belum ada aktivitas kampanye yang terjadwal, karena TKN masih melakukan persiapan. Kemungkinan cawapres Ma'ruf Amin lebih dulu memulai kegiatan-kegiatan sosialisasi ke daerah-daerah. Ma'ruf Amin, dikutip Antara, minta masyarakat Indonesia mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya selama masa kampanye pemilu tahun depan.
"Masyarakat Indonesia, khususnya kader ARBI (Arus Baru Indonesia), diharapkan berkontribusi dalam membangun karakter bangsa yang berkepribadian, agamis, gotong-royong, toleran, santun dan berkemajuan," kata Ma'ruf.
Koordinator Juru Bicara Timses Prabowo-Sandiaga, Dahnil Azhar Simanjuntak menyambut baik tekad TKN Joko Widodo yang mengedepankan substansi kampanye damai dan sejuk. Dia sepakat persaingan antara dua kubu dilakukan lewat cara yang positif bukan saling gontok-gontokan. "Saya ingin kampanye main debat data, bukan saling menjelekkan Pak Joko Widodo atau Pak Prabowo," ujar Dahnil.
Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi menegaskan, kampanye damai yang di deklarasikan serentak secara nasional, tidak hanya sekadar seremonial. KPU, kata Pramono, secara berjenjang telah berkomunikasi dengan jajaran di daerah untuk meningkatkan sosialisasi. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman agar hal negatif seperti isu SARA dan politik uang pada pemilu bisa dihindari.
"KPU juga telah menurunkan edaran kepada parpol untuk senantiasa berkomunikasi dengan jajaran KPU di daerah. Tujuannya, agar peserta pemilu memahami aturan hingga pelaksanaan kampanye," kata Pramono.