Jalan Pulang lewat Tato

Beragam cara dengan berbagai media digunakan setiap suku bangsa untuk menyampaikan sebuah pesan. Pesan melalui melalui tarian dan nyanyian, tabuhan musik, sajak-sajak, lukisan yang tertera pada gua, hingga kanvas.
Salah satu cara mengungkapkan pesan lainnya adalah melalui tato. Menggunakan kulit tubuh, tato menyampaikan sebuah ungkapan. Banyak macam tato tumbuh dan berkembang. Era modern mengantar ke perkembangan itu. Namun, sebagian di antara mereka sekadar mengikuti tren.
Di tengah perkembangan tersebut, sejumlah seniman tato mengambil jalan lain. Bukan sekadar untuk gaya-gayaan, seni rajah tubuh Nusantara menandai kerinduan atas kearifan lokal yang begitu kaya.
Kala seniman tato di sejumlah suku di Tanah Air kehilangan jejak, bahkan tidak mengenali lagi yang klasik, sejumlah seniman tato bekerja keras dan sabar meriset. Mereka kembali menggali kekayaan kebijakan nenek moyang yang ditorehkan di kulit tubuh itu dengan cara khas.
Begitu banyaknya suku yang berada di Tanah Air menyimpan kekayaan itu. Sejumlah seniman tersebut pun mengajak pelanggannya turut melestarikan seni rajah tubuh Nusantara agar senantiasa terawat. Tidak hilang ditelan zaman.
Cover story kali ini mengintip sekilas tentang seni rajah tubuh Nusantara itu. Sebuah perjalanan "pulang" yang diekspresikan melalui seni tato. Daya magis yang berkelindan dengan keindahan itu akan membawa ke sebuah proses reflektif. Mengajak kembali ke kebijaksanaan leluhur melalui goresan-goresan di kulit tubuh.