Uji Kesaktian Bima Sakti

Bima Sakti. (ANTARA | FILES)
Debut resmi Bima Sakti sebagai nakhoda timnas senior dibuktikan hari ini.
JAKARTA (HN) - Kapasitas Bima Sakti sebagai pelatih Timnas Senior Indonesia diuji pada laga uji coba resmi kontra Myanmar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Rabu (10/10) malam WIB. Kemenangan laga debut tentu bakal memberi kesan positif terhadap karier Bima.
Posisi Bima saat ini sekadar caretaker alias pelatih sementara, menyusul alotnya negosiasi PSSI dengan juru taktik berpaspor Spanyol Luis Milla. Namun, pengalaman membantu Milla selama dua tahun sebagai asisten Timnas U-23 setidaknya dapat menjadi bekal Bima.
Mantan pemain dan pelatih nasional Sutan Harhara menilai, Bima memiliki peran cukup kuat saat menjabat sebagai asisten pelatih. Ia menyarankan agar federasi memberi kesempatan kepada Bima untuk naik level.
"Bima harus memiliki banyak pengalaman, dan federasi bisa memberikan pengalaman itu. Uji coba ini bisa jadi salah satu metode untuk memperkaya pengalaman dia," kata Sutan kepada HARIAN NASIONAL, Selasa (9/10).
"Hampir dua tahun bersama Milla dia hanya sebagai asisten. Kalau saya lihat potensi yang dia punya, Bima akan menjadi salah satu pelatih terbaik bagi tim nasional pada masa mendatang."
Sutan, yang sekarang aktif sebagai instruktur pelatih, menganggap Bima memiliki tanggung jawab tinggi terhadap pekerjaannya. Mulai dari persiapan, latihan, sampai memasuki pertandingan sebenarnya.
"Bukannya memuji, tapi dia adalah panutan buat pemain. Dia selalu mencoba belajar, belajar, dan belajar. Idealnya memang harus didampingi (pelatih) senior, tapi harus benar dan berpengalaman, jangan asal tunjuk," ujarnya.
Banyak anggapan bahwa Bima hanya tinggal meneruskan apa yang telah diwarisi Milla. Hanya saja, menurut Sutan, tugas Bima tak semudah itu. Ia menekankan bahwa setiap pelatih pasti menghasilkan karakter berbeda.
"Meski gaya bermainnya sama, karakter pasti beda.. Apa yang dilakukan Milla tentu bisa ditiru Bima, tapi setiap pelatih punya sentuhan sendiri-sendiri. Bukan soal teknis di lapangan, tapi juga aturan-aturan buat pemainnya," kata Sutan.
Sementara itu, Bima memandang laga melawan Myanmar menjadi momentum untuk melakukan sejumlah perbaikan di segala aspek, terutama pada sektor pertahanan dan transisi bermain.
"Pertandingan ini penting bagi kami jelang Piala AFF 2018. Semua tahu Myanmar merupakan tim bagus dan memiliki kualitas. Mereka pun memiliki organisasi pertahanan yang bagus," kata Bima seperti dikutip laman PSSI.
"Ada banyak perbaikan yang kami lakukan setelah menghadapi Mauritius, terutama karena kami juga melihat perkembangan tim-tim yang akan kami hadapi."
Prakiraan Pemain
Indonesia (4-2-3-1): Muhammad Ridho; I Putu Gede, Hansamu Yama, Fachruddin Aryanto, Rezaldi Hehanusa; Evan Dimas, Bayu Pradana; Irfan Jaya, Stefano Lilipaly, Febri Hariyadi; Dedik Setiawan
Pelatih: Bima Sakti
Myanmar (4-3-3): Kyaw Zin Htet; Htike Htike Aung, David Htan, Nanda Kyaw, Thein Than Vin; Maung Maung Soe, Myo Ko Tun, Myat Kaung Khant; Mg Mg Lwin, Si Thu Aung, Than Htet Aung
Pelatih: Antoine John Paul HeyTempat: Stadion Wibawa Mukti, Cikarang
Waktu: Rabu (10/10), Pukul 18.30 WIB
Reportase : Annas Furqon Hakim
Editor : Ahmad Reza S