INASGOC Dikejar Tenggat Pertanggungjawaban

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) didampingi Ketua INASGOC Erick Thohir (kiri)saat meninjau ruang konferensi pers, Selasa (14/8). (ANTARA FOTO | WAHYU PUTRO A)
JAKARTA (HN) -
Panitia Penyelenggara (INASGOC) diburu waktu menyelesaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Tugas ini terbilang berat karena hingga saat ini nyatanya kepanitiaan pimpinan Erick Thohir ini masih harus melunasi tunggakan utang terhadap beberapa vendor.
Juru Bicara INASGOC Danny Buldansyah mengakui kenyataan tersebut. Hanya saja, Danny belum bisa menyebutkan nominal utang yang tersisa, dengan alasan dalam perhitungan. Padahal, mereka dituntut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) merampungkan LPJ pada akhir 2018.
"Tunggakan masih ada yang belum selesai dibayar kepada vendor. Namun, jumlahnya itu itu kecil karena tunggakan kepada vendor besar sudah selesai semuanya," kata Danny kepada HARIAN NASIONAL, Rabu (17/10).
Penyerapan dana INASGOC, diakui Danny, telah mencapai 90 persen dari dana total Rp 5,3 triliun, yang diberikan pemerintah dan sponsor. Pengeluaran tersebut, menurutnya, digunakan membayar banyak hal, mulai gaji pegawai INASGOC hingga tagihan utang vendor.
Sebagai informasi, INASGOC mengantongi Rp 4,5 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Rp 846 miliar dana segar dari 43 perusahaan yang menjadi sponsor Asian Games. Artinya, INASGOC telah mengeluarkan bujet sekitar Rp 4,77 triliun.
Menurut Danny, INASGOC sebenarnya tidak ingin menunda pembayaran hak para vendor. Hanya saja, mereka belum bisa mencairkan dana karena masih ada beberapa kelengkapan administrasi yang belum dilengkapi vendor. Hal ini menghambat kerja INASGOC dalam penyusunan LPJ.
"Belum lagi jika direvisi BPK, tentu memakan waktu lagi karena interaksi antarauditor pasti ada. Makanya, vendor sudah diminta secepatnya melengkapi. Kami targetkan urusan tunggakan rampung akhir Oktober," tutur Danny.
Tidak hanya laporan keuangan, Danny menambahkan, mereka juga diminta melaporkan kinerja selama multievent empat tahunan kawasan Asia itu kepada pemerintah, dalam hal ini termasuk ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Kami juga melaporkan laporan keuangan sampai kinerja di lintas divisi. Contohnya, sports itu mengerjakan apa saja? Mendatangkan atlet dari mana saja? Di mana mereka menginap? Semuanya harus kami laporkan detail," terang Danny. "Kami berharap proses rekonsiliasi ini bisa segera selesai karena target INASGOC laporan rampung November."
Reportase : Ridsha Vimanda Nasution
Editor :