Riset dan Pemilihan Tema Kelemahan Penulis Indonesia

HILMAR FARID, DIRJEN KEBUDAYAAN (HARIAN NASIONAL|AULIA RACHMAN)
JAKARTA (HN) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan, buku merupakan produk kolaborasi, bukan hanya produk dari seorang penulis. "Penulis tidak bekerja sendiri, tetapi didukung riset dan juga diskusi dengan editor," ujar Hilmar dalam acara konferensi pers di Jakarta, Senin (21/1).
Di Indonesia, kata dia, banyak penulis yang memiliki naskah kemudian ditawaran ke penerbit. Berbeda di negara lain, penulis dan penerbit berkolaborasi melihat apa yang tren saat ini kemudian menjadikannya buku.
Hilmar melihat kelemahan dari penulis Indonesia ada di riset dan pemilihan tema. "Kemendikbud berharap ekspresi Indonesia mendapat ruang lebih luas. Saat ini penjualan buku belum besar amat, dugaan saya dari segi kualitas masih kalah," katanya, dikutip Antara.
Ia memberi contoh bagaimana dulu hasil penelitian yang dijadikan skripsi kemudian dijadikan buku. Akibatnya dari segi kuantitas buku banyak, namun kurang berkualitas.
Reportase : Burhanuddin
Editor : Burhanuddin