Sensasi Mall Rongsok

Sebagian orang menganggap barang bekas tidak ada nilainya. Namun, di tangan orang-orang kreatif dan inovatif, barang-barang itu bisa mendatangkan uang yang tidak sedikit.
Kreator dan inovator semacam itu memiliki cara pandang yang unik. Baik barang bekas yang masih layak pakai maupun yang sama sekali tidak berfungsi, tetap memiliki peluang menghasilkan sesuatu. Di tangan mereka, tidak ada barang yang tak bernilai.
Dari sisi pelanggan, harga murah membuat barang bekas tidak pernah ditinggalkan. Tidak peduli nilai tukar dolar naik atau perkembangan teknologi makin canggih, pelanggan tetap berdatangan. Mereka datang dari berbagai kalangan mulai dari ibu rumah tangga, karyawan, artis terkenal, hingga orang asing. Proses permintaan dan ketersediaan barang seperti inilah yang melanggengkan bisnis ini.
Cover story kali ini coba mengungkap kisah di balik bisnis barang-barang tak terpakai yang diabaikan orang pada umumnya, tapi memberikan keuntungan berlipat di sisi lain. Salah satu dari mereka juga coba mengangkat "kelas" barang tersebut agar setara dengan produk yang dijualbelikan di pusat perbelanjaan.
Konsep yang diterapkan memberikan sensasi berbelanja di supermarket (mal) dengan barang bekas sebagai produk yang dijualbelikan. Pelanggan bisa dengan bebas memilih barang yang diinginkan. Barang yang didagangkan pun bermacam-macam mulai dari yang kecil seperti baut, elektronik, funitur, hingga mobil bekas. Perbedaannya dengan mal modern, mal ini menyediakan barang yang harganya bisa ditawar.