Erdogan Yakin Morsi Dibunuh

Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan menunaikan shalat ghaib untuk mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi di Masjid Al Fatih, Istanbul, Selasa (18/6/2019). (AFP | STRINGER )
ISTANBUL (HN) -
Colville berpendapat kondisi kesehatan Morsi menurun drastis setelah dijebloskan dalam sel isolasi selama hampir enam tahun. "Kasus kematian mendadak dalam masa tahanan seharusnya diusut secara transparan oleh lembaga independen untuk mengungkap penyebab kematiannya."
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meyakini mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi "dibunuh" dan menuding aparat setempat tidak bertindak apa pun saat ia sekarat.
"Morsi dibiarkan menderita di lantai pengadilan selama 20 menit. Pejabat setempat tidak sigap menyelamatkannya," kata Erdogan dalam siaran televisi di Istanbul, Rabu (19/6). "Itu sama saja dibunuh. Kematiannya tidak wajar."
Di masa lalu, Erdogan menjalin ikatan kuat dengan Morsi, presiden sipil pertama di Mesir dan tokoh penting kelompok Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin). Namun, persekutuan tersebut berantakan setelah militer pimpinan Abdel Fattah al-Sisi, saat itu menteri pertahanan, menjungkalkan Morsi pada 2013.
Sisi kemudian memerintah Mesir hingga sekarang dan mencanangkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris. Ribuan orang ditangkap, dan ratusan pentolan kelompok tersebut menghadapi hukuman mati. Erdogan mengecam keras perebutan kekuasaan Mesir dan menyebutnya sebagai kudeta.
"Kami akan melakukan segala cara agar kasus ini dibawa ke pengadilan internasional," tegasnya.
Kantor Kejaksaan Agung Mesir menyatakan Morsi tiba-tiba pingsan setelah berbicara selama lima menit dalam persidangan, Senin (17/6) lalu. Ia "segera dilarikan ke rumah sakit", hingga dinyatakan meninggal dunia. Versi ini dikonfirmasi seorang petugas pengadilan.
Polisi menjaga ketat upacara pemakaman Morsi (67) pada hari berikutnya. Jurnalis dan warga yang mendekat dilarang memasuki kompleks pemakaman. PBB dan lembaga hak asasi manusia internasional, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, mendesak dilakukannya investigasi independen untuk mengusut penyebab kematiannya. Erdogan bersama ribuan orang di masjid Istanbul menggelar shalat jenazah untuk Morsi.
Terpisah, Mesir menuduh PBB berusaha melakukan politisasi, setelah Jubir Komisi Tinggi PBB untuk HAM Rupert Colville menuntut pengusutan independen terkait kematian Morsi. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ahmed Hafez mengatakan desakan tersebut merupakan "upaya sengaja untuk melakukan politisasi atas kasus kematian wajar".
Reportase : AFP | Dani Wicaksono
Editor : Dani Wicaksono