DIY Siapkan Anggaran Kedaruratan Atasi Kekeringan

Ilustrasi kekeringan. (ANTARA | DEDHEZ ANGGARA )
YOGYAKARTA (HN) -
Berdasarkan pengalaman musim kemarau sebelumnya, daerah yang sering dilanda kekeringan yakni Kecamatan Cibatu, Cibiuk, dan Leuwigoong, bahkan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Dadi berharap, ancaman bencana kekeringan di Garut pada musim kemarau tahun ini tidak terlalu parah dan tidak berdampak besar bagi kehidupan masyarakat di Garut. "Kami harap masyarakat harus lebih peduli untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menjaga sumber mata air," ujarnya.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan kesiapan pos anggaran untuk mengatasi bencana kekeringan di Kabupaten Gunung Kidul. "Kekeringan biasa setiap tahun di Gunung Kidul. Anggaran pasti ada, tidak mungkin tidak ada," kata Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (24/6).
Selain di level provinsi, pos anggaran kedaruratan yang dapat digunakan untuk mengatasi bencana kekeringan juga telah disiapkan masing-masing pemerintah kabupaten/kota. "Semua kabupaten/kota dan provinsi pasti ada pos untuk darurat," ujarnya.
Raja Keraton Yogyakarta itu mengatakan, penganggaran untuk penanganan bencana kekeringan telah terprogram setiap tahun. Apabila terjadi kekeringan, kabupaten/kota bisa menggunakan pos anggaran kedaruratan tersebut. "Begitu kekeringan, ya sudah pos kedaruratannya digunakan," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul menyebut, ada 10 kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul mulai dilanda kekeringan sehingga berpotensi menyebabkan kesulitan air bersih. Ke-10 kecamatan itu, antara lain Kecamatan Girisubo, Rongkop, Purwosari, Tepus, Ngawen, Ponjong, Semin, Patuk, Semanu, dan Paliyan.
BPBD Gunung Kidul sudah menyiapkan seluruh armada dan pendukungnya dalam menghadapi ancaman kekeringan dan kekurangan air bersih di wilayah itu. Selain itu, menyosialisasikan mekanisme pengajuan permohonan bantuan air bersih ke pemerintah kecamatan hingga desa.
Sementara BPBD Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), mengantisipasi ancaman bencana kekeringan di musim kemarau 2019 dengan siap siaga mendistribusikan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan. "Kita siap bergerak koordinasi dengan PDAM untuk mendistribusikan air ketika kekeringan sudah melanda," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria.
BPBD Garut telah menerjunkan anggotanya untuk mengecek seluruh kecamatan di musim kemarau. Jika ada daerah yang dilanda kekeringan, maka secepatnya akan didistribusikan air bersih. Hasil laporan sementara dari Dinas Pertanian Garut, area pertanian di beberapa daerah sudah mulai kekurangan air dan terancam tidak bisa bercocok tanam.
"Hasil laporan dari Dinas Pertanian Garut saat ini ada beberapa lahan sawah yang sudah kekurangan air," katanya.
Reportase : ANTARA
Editor : Herman Sina