Putusan MK Dongkrak IHSG-Rupiah

(ANTARA|DHEMAS REVIYANTO )
JAKARTA (HN) - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak banding kecurangan pemilihan umum (pemilu) dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendongkrak pasar keuangan domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah sama-sama menguat.
IHSG pada perdagangan Kamis (27/6) ditutup menguat 42,22 poin (0,67 persen) menjadi 6.352,710. Rupiah di pasar spot menguat 38 poin (0,26 persen) menjadi Rp 14.140 per dari sebelumnya Rp 14.178 per dolar AS.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, stabilitas politik dan keamanan maupun makroekonomi merupakan sentimen positif dari domestik.
"Salah satunya dari putusan MK tersebut," ujar Nafan kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (27/6).
Dari global, kata dia, pelaku pasar antusias menantikan dialog mengenai negosiasi dagang antara Presiden Donald Trump dengan Presiden Xi Jinping pada KTT G-20 di Osaka. Mereka dijadwalkan kembali negosiasi dalam mencapai kesepakatan dagang.
Dia memperkirakan IHSG berpeluang menguat meski menuju ke area resistance. Pelaku pasar diminta mencermati saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, putusan MK yang memenangkan kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendongkrak pasar keuangan. "Kelihatannya seperti itu," ujar William.
Dia menampik sentimen eksternal mendominasi penguatan IHSG dan rupiah pada perdagangan Kamis (27/6). Pertemuan Trump dan Jinping di Osaka terkait perang dagang diperkirakan baru berdampak ke pasar keuangan pada pekan depan.
Dia merekomendasikan saham sektor konstruksi dan infrastruktur, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). didik purwanto
IHSG pada perdagangan Kamis (27/6) ditutup menguat 42,22 poin (0,67 persen) menjadi 6.352,710. Rupiah di pasar spot menguat 38 poin (0,26 persen) menjadi Rp 14.140 per dari sebelumnya Rp 14.178 per dolar AS.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, stabilitas politik dan keamanan maupun makroekonomi merupakan sentimen positif dari domestik.
"Salah satunya dari putusan MK tersebut," ujar Nafan kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Kamis (27/6).
Dari global, kata dia, pelaku pasar antusias menantikan dialog mengenai negosiasi dagang antara Presiden Donald Trump dengan Presiden Xi Jinping pada KTT G-20 di Osaka. Mereka dijadwalkan kembali negosiasi dalam mencapai kesepakatan dagang.
Dia memperkirakan IHSG berpeluang menguat meski menuju ke area resistance. Pelaku pasar diminta mencermati saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, putusan MK yang memenangkan kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendongkrak pasar keuangan. "Kelihatannya seperti itu," ujar William.
Dia menampik sentimen eksternal mendominasi penguatan IHSG dan rupiah pada perdagangan Kamis (27/6). Pertemuan Trump dan Jinping di Osaka terkait perang dagang diperkirakan baru berdampak ke pasar keuangan pada pekan depan.
Dia merekomendasikan saham sektor konstruksi dan infrastruktur, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). didik purwanto
Reportase : Didik Purwanto
Editor : Didik Purwanto