Menanti Pembuktian Tunggal Putra

Anthony Sinisuka Ginting. (PBSI UNTUK HARIAN NASIONAL)
Mampukah Jonatan dan Anthony menaklukkan rivalitas Indonesia Open?
Jakarta (HN) - Taring pebulu tangkis tunggal putra Indonesia dinanti di Indonesia Open 2019, 16-21 Juli. Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting diharapkan membuktikan diri bahwa mereka layak bersaing di turnamen BWF Level 1.000.
Sudah tujuh tahun podium tertinggi tunggal putra di Indonesia Open dikuasai pemain asing. Terakhir, Simon Santoso yang juara pada edisi 2012. Tak heran jika masyarakat merindukan kejutan dari sektor ini.
Hanya saja, merealisasikannya bukan perkara mudah. Selain beratnya bagan drawing, modal yang dimiliki terbilang pas-pasan. Musim ini, Jojo hanya juara di turnamen level 300, yakni New Zealand Open 2019 dan Australia Open 2018.
Sementara Anthony tahun ini belum pernah juara, tetapi ia pernah merengkuh trofi BWF Level 1.000 di China Open 2018.
Pengamat Bulu tangkis Broto Happy menilai tunggal putra perlu menunjukkan peningkatan kelas. Gelar Super 300 yang didapat, sudah tak bisa lagi menjadi patokan prestasi.
"Pastinya tantangan jauh lebih berat di Indonesia Open. Nmaun, tunggal putra perlu melihat bahwa Indonesia Open ini dapat menjadi momentum positif. Sebab, mereka bermain di kandang sendiri dan didukung dengan suporter yang luar biasa. Jadi harus dimanfaatkan betul," kata Broto kepada HARIAN NASIONAL, Minggu (30/6).
Sekedar mengingatkan, Jojo dan Anthony sempat membuat all-Indonesian Finals di Australian Open 2019. Kala itu, Jonatan yang merengkuh gelar usai menang 21-17 13-21 21-14 atas Anthony.
Broto menilai pengalaman di Negeri Kanguru bisa dimanfaatkan Jojo dan Anthony. Mereka harus mampu menghibur penonton tuan rumah. "Harus berpikir positif dan tunjukkan pembuktian kepada semua masyarakat Indonesia," harap Broto.
Hasil drawing tunggal putra tak begitu menguntungkan, Jojo berpotensi bertemu Chou Tien Chen (Taiwan), Lin Dan (China), atau Jan O Jorgensen (Denmark) di perempat final. Sementara Anthony bisa satu bagan dengan unggulan satu berpaspor Jepang Kento Momota di delapan besar. Lebih sulit, pebulu tangkis nonpelatnas Tommy Sugiarto yang harus menghadapi pemilik emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro Chen Long (China).
Melihat tantangan terjal ini, Kepala Pelatih Tunggal Putra Pelatnas PBSI Hendry Saputra tak gentar. Ia justru meminta Jojo dan Anthony bisa menjadi kampiun. Paling minim sekadar menjejak final.
Reportase : Satria Bagaskara
Editor : Brigitha Sesilya