Final Piala Afrika 2019, Sejarah vs Revans

Sadio Mane (kiri) dan Riyad Mahrez. (AFP | FILES)
Aljazair tidak ingin jemawa kendati sejumlah catatan statistik memihak mereka.
KAIRO (HN) - Bentrokan Aljazair kontra Senegal di Cairo International Stadium, Sabtu (20/7) dini hari WIB, menjadi final Piala Afrika kedelapan yang merupakan laga ulangan penyisihan grup.
Sejarah memang memihak kepada Rubah Gurun, julukan Timnas Aljazair, tapi tidak menutup kemungkinan The Lions of Teranga melakukan revans.
Senegal tumbang 0-1 menghadapi Aljazair di babak grup, 28 Juni lalu. Dari tujuh laga final ulangan, hanya sekali revans terjadi. Di Piala Afrika 1968, Zaire (sekarang RD Kongo) takluk 1-2 lawan Ghana ketika bertarung di babak penyisihan grup. Akan tetapi, mereka mampu menjadi kampiun setelah menang 1-0 di final.
Sebaliknya, dalam enam kasus lainnya, trofi diamankan tim yang memenangkan bentrokan grup dan bermain imbang. Aljazair mengalami situasi ini ketika menggelar Piala Afrika, 29 tahun lalu. Rubah Gurun melibas Nigeria 5-1 di babak penyisihan grup, kemudian menang 1-0 di final.
Tak heran pasukan Djamel Belmadi diyakini mampu mengulang sukses itu. Musababnya, performa mereka konsisten sepanjang Piala Afrika 2019 Mesir.
Aljazair belum terkalahkan dan hanya dua kali kebobolan dari enam laga. Rubah Gurun juga menjadi tim terproduktif dengan torehan 12 gol.
Namun, gelandang Riyad Mahrez mengingatkan timnya agar tidak jemawa dengan statistik tersebut. Menurutnya, bentrokan ulang lawan Senegal akan berbeda. Aljazair perlu mewaspadai ambisi revans The Lions of Teranga yang membidik gelar perdana
"Ini menjadi pertempuran lain melawan Senegal," kata Mahrez seperti dikutip AFP, Kamis (18/7). "Kami sangat bagus dalam kompetisi ini. Pertandingan (Nigeria) membuat kami lebih percaya diri untuk final. Kami pasti mampu memenangkannya."
Aljazair melesat ke final setelah mengalahkan Nigeria 2-1, 15 Juli. Tendangan bebas Mahrez menjadi penentu kemenangan Rubah Gurun. Pemain Manchester City ini sudah mengemas tiga gol.
Ia bersanding dengan rekan setimnya Adam Ounas, Sadio Mane (Senegal), dan Cedric Bakambu (RD Kongo).
Senegal (4-2-3-1)
Gomis; Gassama, Salif Sane, Kouyate, Sabaly; N'Diaye, Saivet; Diatta, Gueye, Mane; Niang
Pelatih: Aliou Cisse
Aljazair (4-1-4-1)
M'Bolhi; Zeffane, Mandi, Benlamri, Bensebaini; Guedioura; Mahrez, Feghouli, Bennacer, Belaili; BounedjahPelatih: Djamel Belmadi
Tempat: Cairo International Stadium, Kairo
Waktu: Sabtu (20/7), Pukul 02.00 WIB
ULANGAN FINAL PIALA AFRIKA
1968
Grup B Ghana 2-1 Zaire (sekarang RD Kongo)
Final Zaire 1-0 Ghana
1982
Grup A Libya 2-2 Ghana
Final Ghana 1-1 Libya (7-6 penalti)
1988
Grup B Kamerun 1-1 Nigeria
Final Kamerun 1-0 Nigeria
1990
Grup A Aljazair 5-1 Nigeria
Final Aljazair 1-0 Nigeria
2006
Grup A Mesir 3-1 Pantai Gading
Final Mesir 0-0 Pantai Gading (4-2 penalti)
2008
Grup C Mesir 4-2 Kamerun
Final Mesir 1-0 Kamerun
2013
Grup C Nigeria 1-1 Burkina Faso
Final Nigeria 1-0 Burkina Faso
2019
Grup C Senegal 0-1 Aljazair
Final Senegal vs Aljazair
Reportase : Alvin Tamba
Editor : Ahmad Reza S