Manuver Akhir Kuatkan Posisi Marquez

Marc Marquez (AFP | MICHAL CIZEK)
MISANO ADRIATICO (HN) -
Pembalap Spanyol Marc Marquez memekik histeris usai finis terdepan pada Seri Balap MotoGP Italia di Sirkuit Marco Simoncelli, Minggu (15/9). Lelaki 26 tahun yang membawa bendera Rapsol Honda ini tak menyangka bisa berpesta di kandang sang legenda, Valentino Rossi.
Marquez sepertinya sudah belajar dari kesalahan dua balapan sebelumnya. Kali ini, ia tidak ngotot untuk menjadi pimpinan perlombaan. Ia membiarkan pembalap Yamaha SRT Fabio Quartararo untuk memimpin dan melakukan manuver jelang finis, sebagaimana yang dilakukan Andrea Dovizioso (Ducati) di Austria dan Alex Rins (Suzuki) di Britania kepadanya.
Strategi ini berhasil, Marquez akhirnya mampu berdiri di podium tertinggi Marco Simoncelli dengan catatan 42 menit 25,163 detik. Ia disusul Quartararo yang terpaut 0,903 detik dan Maverick Vinales (Yamaha) yang berjarak 1,636 darinya.
Dengan hasil tersebut, Marquez turut menyejajarkan diri dengan Rossi dan Jorge Lorenzo yang telah memiliki tiga kemenangan di Marco Simoncelli. Tak cuma itu, sukses tersebut sekaligus menguatkan posisi Marquez di klasemen perburuan gelar juara dunia. Ia kokoh di puncak dengan koleksi 275 poin. Marquez disusul duo Ducati, yaitu Dovizioso (182 poin) dan Danilo Petrucci (151 poin).
"Saya tahu tidak perlu perlu menang karena jarak Dovizioso sangat jauh. Namun, apa yang terjadi kemarin (saat kualifikasi) memberi saya motivasi tambahan untuk memenangi balapan kali ini," kata Marquez.
Tensi tinggi memang sudah terjadi sejak sesi latihan dan kualifikasi. Marquez dan Rossi berebut pole position atau posisi terdepan. Meski demikian, tempat tersebut justru dicuri Vinales dan balapan malah dikuasai Quartararo.
Kendati demikian, Marquez tak patah arang. Ia tetap berusaha mengejar Quartararo demi membalas sakit hati di Austria dan Britania.
"Kehilangan podium tertinggi di dua seri balap rasanya jelas menyakitkan," kata Marquez. "Bagaimanapun Quartararo telah melakukan pekerjaan baik. Ia siap menang, tetapi mungkin tahun depan harus berjuang berburu gelar juara dunia. Sekarang yang bisa saya katakan hanya sangat bahagia bisa menang di Italia."
Reportase : AFP | Brigitha Sesilya
Editor : Brigitha Sesilya