Bunuh Diri Terbanyak karena Depresi, Simak Gejalanya

ilustrasi (digitaltrends.com)
JAKARTA (HN) - Sekretaris Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia Agung Frijanto mengatakan, penyebab terbanyak orang bunuh diri adalah depresi. Menurutnya, ada tiga gejala yang bisa dikenali dari orang yang mengalami depresi.
“Ada tiga hal yakni afek, kognitif, dan secara fisik,” katanya di Jakarta, Senin (7/10).
Secara afek, lanjut Agung, dapat diketahui dengan beberapa tanda di antaranya sedih, hilangnya minat, apatis, tak bersemangat, dan isolasi sosial. Kemudian secara kognitif, yaitu adanya rasa rendah diri, konsentrasi menurun, ragu-ragu, rasa bersalah, dan ada ide bunuh diri.
Agung mengatakan, kepada masyarakat khususnya orangtua dan guru, jika sudah melihat tanda-tanda tersebut, sebaiknya dilakukan pendekatan. “Guru, orangtua, dan orang terdekat harus sadar dengan gejala ini. Jangan sampai diabaikan,” kata Agung.
Merujuk laporan dari WHO pada 2010, angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 persen-1,8 persen per 10o ribu penduduk atau sekitar 5 ribu jiwa pertahun. Sementara secara global lebih dari 800 ribu orang meninggal setiap tahunnya atau sekitar satu orang setiap 40 detik karena bunuh diri. Perilaku bunuh diri juga diketahui menjadi penyebab kematian nomor dua terbanyak pada kelompok usia 15-29 tahun.
“Ada tiga hal yakni afek, kognitif, dan secara fisik,” katanya di Jakarta, Senin (7/10).
Secara afek, lanjut Agung, dapat diketahui dengan beberapa tanda di antaranya sedih, hilangnya minat, apatis, tak bersemangat, dan isolasi sosial. Kemudian secara kognitif, yaitu adanya rasa rendah diri, konsentrasi menurun, ragu-ragu, rasa bersalah, dan ada ide bunuh diri.
“Sementara secara fisik, dapat dikenali dengan beberapa tanda, di antaranya gangguan tidur, gangguan nafsu makan, dan gairah seksual yang menurun,” ujar Agung.

Agung Frijanto (harnas.co|YAUMAL HUTASUHUT)
Merujuk laporan dari WHO pada 2010, angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 persen-1,8 persen per 10o ribu penduduk atau sekitar 5 ribu jiwa pertahun. Sementara secara global lebih dari 800 ribu orang meninggal setiap tahunnya atau sekitar satu orang setiap 40 detik karena bunuh diri. Perilaku bunuh diri juga diketahui menjadi penyebab kematian nomor dua terbanyak pada kelompok usia 15-29 tahun.
Reportase : YAUMAL HUTASUHUT
Editor : Fifia A Himawan