Golkar Serahkan Susunan Kabinet ke Jokowi

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily (kiri), Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera (kanan) saat diskusi Teka Teki Menteri-Koalisi, di Jakarta, Sabtu (19/10). (HARIAN NASIONAL | YAUMAL HUTASUHUT)
JAKARTA (HN) - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan terkait susunan kabinet, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi karena hal itu hak prerogatif presiden.
"Kami tidak dalam kapasitas untuk menawarkan diri, sekali lagi itu hak prerogatif presiden. Jika diminta, Golkar akan memberikan nama," kata Ace saat diskusi Teka Teki Menteri-Koalisi, di Jakarta, Sabtu (19/10).
Karenanya, Ace percaya, apapun keputusan Jokowi dalam kabinet kerjanya, sudah sesuai dengan kebutuhan pemerintah dalam lima tahun kedepan.
"Saya sangat yakin Presiden Jokowi mengetahui bidang atau Kementerian yang paling tepat ditugaskan kepada kader-kader Partai Golkar," kata Ace.
Sementara itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera tetap menegaskan, partainya tetap akan menjadi oposisi.
"Kami ini punya jati diri, demokrasi akan tetap sehat, kalau ada penyeimbang, meskipun dalam sistem presidensial tidakada istilah oposisi," kata Ali.
Meski kemungkinan akan menjadi partai oposisi sendirian dalam lima tahun kedepan, PKS tetap berharap partai pendukung Prabowo-Sandi saat pemilu lalu, kembali menjadi oposisi.
"PKS berharap tidak jadi oposisi sendiri, tapi berdoa partai pendukung Prabowo Sandi bergabung dengan kami," kata Ali.
"Kami tidak dalam kapasitas untuk menawarkan diri, sekali lagi itu hak prerogatif presiden. Jika diminta, Golkar akan memberikan nama," kata Ace saat diskusi Teka Teki Menteri-Koalisi, di Jakarta, Sabtu (19/10).
Karenanya, Ace percaya, apapun keputusan Jokowi dalam kabinet kerjanya, sudah sesuai dengan kebutuhan pemerintah dalam lima tahun kedepan.
"Saya sangat yakin Presiden Jokowi mengetahui bidang atau Kementerian yang paling tepat ditugaskan kepada kader-kader Partai Golkar," kata Ace.
Sementara itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera tetap menegaskan, partainya tetap akan menjadi oposisi.
"Kami ini punya jati diri, demokrasi akan tetap sehat, kalau ada penyeimbang, meskipun dalam sistem presidensial tidakada istilah oposisi," kata Ali.
Meski kemungkinan akan menjadi partai oposisi sendirian dalam lima tahun kedepan, PKS tetap berharap partai pendukung Prabowo-Sandi saat pemilu lalu, kembali menjadi oposisi.
"PKS berharap tidak jadi oposisi sendiri, tapi berdoa partai pendukung Prabowo Sandi bergabung dengan kami," kata Ali.
Reportase : YAUMAL HUTASUHUT
Editor : Mulya Achdami