Museum Louvre Abu Dhabi Terbengkalai

Pengunjung memotret lukisan Salvator Mundi dengan ponsel di Museum Louvre di Paris, beberapa waktu lalu. (AFP | FRANCOIS GUILLOT )
ABU DHABI (HN) -
Louvre Abu Dhabi akan dibuka dengan sekitar 600 buah lukisan, termasuk barang-barang dari Mesopotamia awal.
Karya-karya pertama yang dipinjamkan dari Louvre di Paris termasuk lukisan lain da Vinci, La Belle Ferronniere, salah satu potret perempuan.
Museum Louvre di Abu Dhabi kini merayakan dua tahun sejak pembukaan. Namun, nasibnya semakin terbengkalai karena lukisan yang seharusnya menjadi hadiah dari Prancis, tidak segera dipajang.
Lukisan termahal di dunia, Salvator Mundi karya Leonardo da Vinci, akan dipajang di museum tersebut pada September 2018. Namun, hingga kini pihak Uni Emirat Arab menunda pemasangan lukisan tersebut.
Masalahnya, karya terkenal, tetapi belum terlihat di publik ini pernah dijual dalam rumah lelang Christie pada 2017 sekitar US$ 450 juta. Publik makin meragukan keaslian lukisan tersebut, begitu juga pembelinya.
Ditanya apakah lukisan mahal itu akan dipajang tahun depan, Kepala Museum Louvre Manuel Rabate hanya mengatakan kepada AFP, lukisan itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Uni Emirat Arab menolak berkomentar.
Lukisan Salvator Mundi berisi gambar Yesus Kristus yang digambarkan muncul dari kegelapan. Dia memberkati dunia dengan satu tangan sambil memegang bola dunia transparan di tangan lainnya. Lukisan tersebut menjadi koleksi da Vinci terakhir di tangan seorang kolektor pribadi.
The Wall Street Journal kali pertama melaporkan lukisan itu dibeli pangeran Saudi Badr bin Abdullah, bertindak atas nama Putra Mahkota Kerajaan Saudi Mohammed bin Salman. Pemerintah Saudi tidak pernah mengonfirmasi atau menolak laporan itu.
Artprice, layanan informasi pasar seni terkemuka, mengatakan para ulama dari universitas bergengsi di Kairo, Al Azhar, telah memberi tahu Pangeran Mohammed bahwa lukisan itu tidak dapat dipajang dengan alasan keagamaan.
Di bawah perjanjian 30 tahun, Prancis menyediakan keahlian, meminjamkan karya seni, dan menyelenggarakan pameran dengan imbalan satu miliar euro (US$ 1,16 miliar).
Reportase : AFP | Didik Purwanto
Editor : Didik Purwanto