Kelebihan Perempuan dalam Investasi Saham

Kesetaraan dan kemandirian finansial sangat penting bagi perempuan. Salah satu kunci untuk membangun kemandirian finansial adalah keterampilan berinvestasi yang tepat. Lantas dimana posisi perempuan dalam investasi saham?
Tak dapat dipungkiri, di ranah investasi saham posisi perempuan kerap disepelekan (underestimate). Stigmatisasi begini memang bias gender.
Ada anggapan kuno bahwa investasi saham adalah wilayah laki-laki. Tak mengherankan, di masa lalu pemandangan kehadiran perempuan di pasar modal (lantai bursa) bisa diitung dengan jari.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, banyak survei dan temuan kalau perempuan justru lebih unggul dalam investasi dibanding laki-laki.
Marguerita Cheng dalam artikelnya di CNBC, "What every woman needs to know about investing" menegaskan perempuan mengungguli laki-laki dengan selisih yang cukup besar dalam investasi.
Ia menyebutkan data yang dilansir dari laporan STEMconnector kalau perempuan mendapatkan pengembalian 12 persen lebih tinggi dibanding laki-laki dalam praktik investasi. Fakta demikian tentu bukan tanpa sebab.
Memang harus diakui, laki-laki lebih agresif dalam investasi saham. Namun senyatanya cenderung terlalu percaya diri dalam kemampuan untuk secara aktif mengelola portofolio. Tragisnya, over pedenya ini justru menjerumuskan mereka ke "ilusi kontrol". Mentalitas ini acap kali justru mengarahkan mereka pada transaksi yang berlebihan dengan biaya transaksi yang lebih tinggi.
Sementara itu, terkait dengan bagaimana masing-masing gender merespon perubahan (fluktuasi) yang terjadi di pasar, setiap investor memang bisa bereaksi berbeda, apalagi ini menyangkut kerugian dan keuntungan. Namun, investor yang terlalu percaya diri (kepedean) seperti pada kebanyakan laki-laki, akan sering merasakan dorongan lebih untuk membeli dalam kepedean sehingga akan mendapatkan banyak cuan atau menjual lebih banyak di masa sulit untuk mencegah kerugian di masa depan.
Dorongan di atas secara umum dianggap positif. Namun bagi yang terlalu pede justru mengarahkan diri pada kinerja investasi di bawah standar. Dengan begitu, pria rata-rata lebih rentan terhadap perilaku impulsif seperti itu.
Senada dalam konteks kelebihan perempuan, Michelle Kennedy Hogan, feminist sekaligus pakar keuangan Amerika, dalam artikelnya "Why is it important that women invest in the stock market?" berpendapat perempuan yang punya idle money termasuk kelompok mereka yang memiliki kekuatan sosial amat ideal untuk terjun ke investasi saham. Secara khusus, ia menemukan dua alasan mendasar kenapa perempuan memiliki kelebihan dalam investasi saham.
Pertama, secara alamiah khawatir dengan keamanan dirinya. Secara alamiah, perempuan khawatir dengan keamanan dirinya (safety) dibanding laki-laki yang kerap over pede. Hal ini mendorong banyak perempuan tidak enggan mendengarkan dan meminta nasihat serta menyerap informasi dari berbagai perspektif. Dorongan alamiah semacam ini tentunya sejalan dengan strategi yang diperlukan dalam investasi saham. Investor dituntut menyerap banyak informasi sehingga bisa membuat keputusan terbaik untuk transksi sahamnya.
Kedua, secara alamiah memiliki kepekaan tinggi. Naluri atau kepekaan tinggi dibutuhkan dalam investasi saham. Selain melakukan analisis, investor juga perlu mengikuti perkembangan dan memahami siklus fluktuasi harga saham.
Kelebihan perempuan dalam investasi saham ini pun menjadi spirit baru bagi kaum hawa untuk mulai investasi saham saat ini juga. Investasi saham cocok dan lebih menguntungkan bagi perempuan.
Dipersembahkan oleh: Indo Premier Online Trading (IPOT)