Curi Keuntungan di Rumah

Anthony Sinisuka Ginting mencoba mengembalikan kok ke Parupalli Kashyap (India) pada babak satu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (23/1). (HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN )
Merah Putih harus mencuri poin olimpiade sebanyak-banyaknya di Indonesia Masters 2020.
JAKARTA (HN) - Indonesia siap menggelar Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, 14-19 Januari. Pebulutangkis Merah Putih diharapkan memanfaatkan kesempatan emas ini untuk meraih poin menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susi Susanti mengatakan, Indonesia Masters 2020 merupakan pertandingan awal tahun untuk mengumpulkan poin. Karena itu, para pemain Indonesia harus memanfaatkannya untuk menjaga peluang menuju Tokyo.
"Perhitungan poin saat ini betul-betul sangat ketat. Jadi, para pemain harus betul-betul berusaha untuk mengamankan poin di sini," ujar Susi saat jumpa pers launching Indonesia Masters 2020 di Jakarta, Kamis (21/11).
Terdapat 164 kuota, dengan masing-masing 82 putra dan putri, diperebutkan untuk bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. PP PBSI berharap Indonesia dapat mengamankan kuota maksimal di setiap sektor, yaitu masing-masing dua atlet.
Saat ini, nomor yang berpeluang besar mendapat kuota penuh di Olimpiade adalah ganda putra dan tunggal putra.
Sebaliknya, ganda campuran masih berusaha mengejar poin agar juga bisa meloloskan dua pasangan. Untuk tunggal putri, Susi berharap bisa meraih satu tiket meski sedang menurun.
"Memang kami masih harus bekerja keras karena prestasi di nomor tertentu tahun ini menurun. Semoga mereka bisa mengamankan poin pada waktu yang tersisa, terutama di turnamen Indonesia Masters 2020," ujar Susi.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Wiranto mengatakan, Indonesia Masters 2020 turnamen menjadi ajang tepat atlet Indonesia mempersembahkan prestasi. Mereka akan mendapat dukungan penuh penonton Tanah Air.
Indonesia Master dipastikan akan mendatangkan banyak pemain top dunia. Pihak penyelenggara tidak tanggung-tanggung menyajikan hadiah sebesar 400 ribu dolar AS atau setara Rp 5,6 miliar. Hadiah ini mengalami peningkatan sebesar 50 ribu dolar AS dari jumlah hadiah pada tahun sebelumnya.
"Saya tidak mau memberi target kepada pemain kita, karena bagi saya itu hanya akan membebani pemain, yang jelas pada saat bertanding pemain harus menampilkan kemampuan paling puncak yang mereka miliki," ujar Wiranto.
Tunggal putra andalan Indonesia Jonatan Christie optimistis bisa melebihi capaian di turnamen Indonesia Masters tahun sebelumnya. Ia sekadar mencapai babak semifinal.
"Target setiap pemain pasti mau menjadi juara, tapi kita juga mesti realistis tentu saja. Paling penting adalah jangan sampai cedera karena pemain top di level satu saja kalau cedera dan kehilangan pertandingan, ia bisa kehilangan banyak poin," ujar Jojo.
Reportase : Moh Said Mashur
Editor : Brigitha Sesilya