Blake Tuduh Bos IAAF 'Membunuh' Atletik

Yohan Blake. (AFP | SAEED KHAN )
NEW DELHI (HN) -
Peraih dua medali emas Olimpiade nomor sprint tersebut optimistis meraih emas lebih banyak di Olimpiade Tokyo 2020. "Saya kira ajang nanti akan epik. Itu pertunjukan terbesar sedunia. Semua orang bakal menyaksikan event karpet biru, yaitu lari 100m," ujarnya.
Pelari Jamaika Yohan Blake mengecam bos atletik Sebastian Coe karena mencabut nomor populer seperti lari 200 meter untuk Diamond League tahun depan.
Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) menggugurkan nomor lari 200m, halang rintang 3000m, lompat jangkit, dan lempar cakram dari daftar disiplin "inti" yang dipertandingkan dalam perhelatan atletik tahunan Diamond League pada 2020.
"Saya percaya semua nomor sangat penting. Ini berarti karier atlet, sumber matapencaharian banyak orang," tegas Blake dalam sebuah acara promosi di Mumbai, India, Senin (2/12).
"Jika ia mencabut nomor 200m dan lompat jangkit, saya tidak tahu apakah itu mengembangkan atau justru membunuh atletik. Saya hanya tahu kalau keputusan tersebut sungguh bodoh. Sebagai pemimpin IAAF, bukannya menggenjot mutu dan popularitas atletik, ia justru mematikannya. Ini gila."
Menurut IAAF, keputusan tersebut dilandasi riset daring di China, Prancis, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat, serta survei pasca-event di Belgia, Inggris, dan Swiss. Disebutkan bahwa penghapusan nomor-nomor bertujuan memenuhi batas durasi siaran televisi global untuk gelaran Diamond League, yaitu 90 menit.
Sementara ini, Blake (29) mengaku masih kalah cepat dari sprinter legendaris Usain Bolt, "dewa" nomor 100m dan 200m. "Namun, saya selalu favorit, orang tercepat kedua di alam semesta. Banyak orang mengandalkan saya," ujarnya.
Blake memegang rekor personal 9,69 detik untuk lari 100m pada ajang Diamond League 2012 di Swiss. Catatan itu setanding dengan raihan Tyson Gay di ajang Shanghai Golden Grand Prix 2009. Namun, keduanya masih di belakang Bolt. Ia mengukir rekor dunia 9,58 detik saat merajai Kejuaraan Dunia 2009 di Berlin.
Bolt (33) pensiun dari jalur lari pada 2017. Blake bergurau jika Bolt telah "merebut" statusnya sebagai manusia tercepat sejagat.
"Jika Anda merobek gambar Bolt, saya adalah pelari tercepat sedunia. Saya hanya lahir di waktu yang salah, karena Bolt ada di era yang sama. Meskipun demikian, saya bahagia dengan segala yang berhasil saya raih."
Blake meraih medali emas nomor lari cepat 100m dalam Kejuaraan Dunia 2011 hanya karena Bolt didiskualifikasi karena salah start. Namun, di saat dunia lari kehilangan Bolt, Blake merasa saatnya ia berjaya.
Reportase : AFP | Dani Wicaksono
Editor : Dani Wicaksono