Peduli Sampah Selamatkan Kehidupan

Pencemaran lingkungan laut menjadi isu krusial yang hingga kini belum terselesaikan. Sampah dari berbagai hasil limbah pabrik, sisa pertambangan, dan juga kelalaian orang dalam membuang barang bekas atau yang tak terpakai menjadi penyebab utama.
Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap ini sebagai permasalahan sepele. Dengan gampangnya mereka membuang sampah sembarangan ke sungai-sungai yang pada akhirnya mengalir ke laut.
Padahal saat ini pencemaran laut dapat dikatakan sudah sangat parah. Kejadian ini berdampak pada tidak hanya ekosistem laut-dangkal saja, tetapi ekosistem laut-dalam juga sudah mulai terkena efek langsung dari sampah yang dihasilkan manusia.
Salah satu korbannya adalah karang mesotofik, habitat karang yang umumnya ditemukan pada kedalaman 40 hingga 150 meter. Padahal karang ini merupakan ekosistem penting dari biota laut.
Pakar biologi kelautan asal Prancis Alexis Chappui mengatakan bahwa rata-rata 8 juta ton plastik memasuki lautan setiap tahun. Jika dibiarkan, bukan hal mustahil biota laut akan punah.
“Jutaan hewan laut secara langsung dibunuh oleh puing-puing plastik termasuk jaring dari serat plastik yang tenggelam dan membusuk. Partikel plastik mikro dan nano dari degrasi limbah plastik makro juga mengancam dalam jangka panjang,” ujarnya beberapa waktu lalu di Jakarta.
Alexis menambahkan, secara tidak langsung partikel ini juga dapat berdampak kepada manusia. Sebab dapat masuk ke rantai makanan di laut. Alhasil, manusia yang mengonsumsi ikan kemungkinan besar terkontaminasi partikel mikro dan nano dari limbah yang dihasilkan manusia.