Lion Parcel Pacu Jasa Pengiriman

Lion Parcel. (HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN )
JAKARTA (HN) -
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) M Feriadi mengatakan sudah mendorong industri jasa pengiriman memperketat sterilisasi barang. Hal ini seiring perluasan penyebaran COVID-19.
Walau belum ditemukan penularan virus corona lewat barang, Feriadi mengimbau pelanggan untuk membersihkan paket sebelum digunakan.
Kekhawatiran masyarakat terkait pandemi virus corona baru (COVID) mendongkrak industri jasa pengiriman barang. Lion Parcel pun mendapatkan lonjakan permintaan.
Chief Compliance & Network Officer Lion Parcel Victor Ary Subekti mengatakan, pengiriman paket pada Januari-Februari 2020 melonjak menjadi 60-70 ton per hari dari sebelumnya 50 ton per hari. Lonjakan tersebut akibat program SHOCK! yang mulai diberlakukan Lion Parcel sejak awal 2020.
Menurut Victor, SHOCK! program terbaru Lion Parcel yang memberikan promo diskon setengah harga biaya pengiriman.
"Saat pandemi COVID-19 meluas di Indonesia awal Maret, pengiriman paket di Lion Parcel tetap stabil," ujar Victor kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Jumat (20/3).
Victor mengatakan, stabilitas pengiriman paket di Lion Parcel didukung sentralisasi kargo di Kedoya, Jakarta Barat. Operasional perkantoran, kargo, hingga kendaraan untuk mengirim paket berpusat di kawasan tersebut.
Sterilisasi juga dilakukan di kawasan tersebut. Begitu juga armada Lion Air Group yang turut mendistribusikan paket ke daerah lain. "Kami juga mengupayakan kurir yang mengantar menggunakan sarung tangan dan masker saat pengantaran," katanya.
"Antisipasi dilakukan mulai dari internal perusahaan hingga menjaga kesehatan kurir yang terus mengirim paket pelanggan di tengah situasi saat ini," ujar Feriadi.
Menurut dia, proses pengiriman hingga saat ini masih normal. Pemerintah yang mendorong masyarakat bekerja di rumah cenderung menyukai berbelanja daring. Perusahaan jasa pengiriman siap memenuhi kebutuhan pelanggan yang terdampak pembatasan tersebut.
"Termasuk perusahaan di bidang kesehatan dengan jenis paket berupa alat kesehatan mau pun obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat," kata dia.
Reportase : Dian Riski Rosmayanti
Editor : Didik Purwanto