Kemenpora Gandeng Stakeholder Rumuskan Protokol Kesehatan Olahraga

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggandeng stakeholder untuk merumuskan protokol kesehatan olahraga. Hal ini diperlukan untuk menghadapi normal baru selama menghadapi virus corona baru (COVID-19).
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta Komite Olimpiade Indonesia (NOC of Indonesia), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, serta Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) untuk memberikan masukan yang dapat digunakan dalam situasi normal baru pada Jumat (29/5).
“Rumusan protokol normal baru dalam berolahraga masih kami godok. Saya minta tolong kepada stakeholder olahraga untuk berkomunikasi dengan induk cabor dalam satu atau dua hari ini agar dikompilasi untuk mendapat masukan yang utuh,” kata Zainudin dalam jumpa pers virtual, tadi sore.
Protokol kesehatan olahraga yang dirancang Kemenpora, kata Zainudin, tidak cuma mengatur pelatnas, pelatda, serta kompetisi profesional saja. Mereka juga bakal membuat aturan berolahraga masyarakat umum.
Khusus NOC Indonesia, Kemenpora memberikan tugas tambahan untuk memantau protokol kesehatan olahraga yang telah dibuat negara-negara lain. Khususnya kawasan Asia Tenggara.
“Kita juga bisa mengadopsi apa yang sudah dibuat negara lain, tetapi jelas dengan penyesuaian. Sebab, mengatur pemain, ofisial, serta panitia itu cukup mudah, tetapi tantangannya adalah jika melibatkan suporter,” ujar Zainudin.
Pandemi COVID-19 memberi dampak besar bagi olahraga. Sejak pertengahan Maret, aktivitas olahraga sudah dihentikan baik pemusatan latihan nasional (pelatnas), pemusatan latihan daerah (pelatda), hingga turnamen serta kompetisi profesional. Hal ini tentu memengaruhi peforma atlet. Sebab, pelatih jauh lebih sulit melakukan pemantauan peforma pemain.
Masukan-masukan yang diberikan stakeholder, kata Zainudin, akan dibawa ke Gugus Tugas Penanganan COVID-19, yang sekaligus menentukan kapan olahraga boleh menerapkan normal baru.
“Jika ditanya kapan? Kami belum bisa memastikan olahraga ini masuk tahap normal baru ke berapa. Sejauh ini olahraga masuk tahap ketiga, tetapi ini belum resmi. Jadi bersabar saja.”