Tasya Kamila Bangga Hidup Lebih Hijau

Urusan sampah menjadi persoalan zaman yang tak kunjung selesai, baik itu sampah bekas kemasan maupun sisa makanan. Bila tidak dikelola dengan baik, sampah-sampah itu justru akan memengaruhi kehidupan manusia.
Masalah ini memang cukup kompleks. Hanya, sebagai anak muda yang sejak belia didapuk sebagai Duta Lingkungan Hidup, Tasya Kamila tak lelah mengingatkan bahwa sudah semestinya tata kelola sampah dimulai dari rumah. Dan, bahwa kepedulian pada alam sekitar pada akhirnya untuk kualitas hidup kita bersama.
“Anak muda zaman now, dengan inisiatif dan kreativitasnya, andil menggerakkan roda perekonomian tapi juga konsumtif. Dari sini, kita harus sadar untuk mengurangi nyampah dengan mengubah kebiasaan terkecil di hidup kita,” ujarnya dalam dialog daring, Selasa (22/9) lalu.
Dengan mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan, setiap orang kata dia dapat menjalani keseharian dengan nyaman di lingkungan yang bersih. Termasuk mewariskan bumi beserta keindahan, kesehatan, dan kelestariannya untuk anak cucu kelak.
“Sebenarnya kita cukup kembali ke prinsip reduce, reuse, dan recycle. Ayo kita jadi orang yang tidak terlalu mubazir! Kita beli sesuatu sesuai kebutuhan,” cetusnya. Pendiri Green Movement Indonesia itu menjelaskan, barang yang dibeli lantaran lapar mata atau emosi sesaat pada akhirnya ‘terbuang’ dan menambah sampah.
Kedua, kata dia, kita dapat menyeleksi barang yang minim pemakaian kemasan (isi ulang). Atau justru mengindari penggunaan plastik sekali-pakai. “Istilahnya kita investasi di barang-barang yang bisa dipakai berkali-kali seperti tumbler, sedotan, dan tempat makan.”
Ketiga, tentu saja daur ulang. Cara ini memang sedikit merepotkan. Sebab, kita diajak untuk meluangkan waktu dan pikiran memilah sampah sejak di rumah. Memisahkan sampah basah (organik) seperti sisa makanan, kulit buah, dan sayuran dengan sampah anorganik.
“Kalau kita sadar kita ngga kreatif-kreatif banget, kita bisa memanfaatkan dropbox sampah kemasan di pusat perbelanjaan yang nantinya akan disalurkan kembali. Ini bisa jadi solusi,” tuturnya.
Mantan artis cilik itu mengungkapkan, tidak ada alasan bagi generasi muda masa kini tidak memahami pentingnya hidup yang lebih hijau. Salaah satunya dengan proses pengelolaan sampah. Kini, siapa pun dapat mengakses informasi seluas-luasnya dalam jaringan.
“Semua dimulai dari diri sendiri, komitmen ke diri kita langkah kecil apa yang mau kita lakukan. Aku pecaya langkah kecil kalau dilakukan secara kolektif, bersama-sama, dampaknya akan besar,” tegasnya.