NOC Indonesia Perjuangkan Tujuh Cabor Andalan Merah Putih di SEA Games 2021

Ilustrasi SEA Games 2021 Hanoi, Vietnam. (IST)
JAKARTA (HN) -
Selain membahas cabang olahraga yang akan menjadi bagian dari kompetisi SEA Games 2021, rapat SEAGF juga akan membahas perubahan Piagam SEAGF, yang akan dibahas dalam rapat komisi olahraga dan peraturan, dan juga penentuan tuan rumah SEA Games tahun 2025, 2027, dan 2029.
Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) kembali mengusulkan cabang olahraga (cabor) andalan Merah Putih untuk dipetandingkan di SEA Games 2021 Vietnam. Rencana tersebut akan disampaikan lembaga nonpemerintah piminan Raja Sapta Oktohari pada pertemuan virtual South East Asian Games Federation (SEAGF), 19-20 November.
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono mengatakan pada rapat nanti pihaknya akan kembali memperjuangkan cabor andalan Merah Putih agar bisa dipertandingkan di SEA Games 2021.
"Kami akan kembali memperjuangkan beberapa cabang olahraga yang sudah kami usulkan dalam rapat sebelumnya, termasuk sambo yang belum disetujui dan juga usulan baru, yaitu soft tennis," kata Ferry dalam rilis yang diterima HARIAN NASIONAL, Rabu (18/11).
Dalam pertemuan daring yang berlangsung 22 Juli lalu, NOC Indonesia telah mengajukan tujuh cabor untuk bisa dipertandingkan di SEA Games 2021 di Vietnam. Ketujuh cabang olahraga tersebut adalah triatlon, modern pentathlon, sambo, e-sports, yuyitsu, boling, dan teqball.
Dari tujuh cabang olahraga tersebut, hanya teqball yang merupakan cabang usulan baru, sementara enam cabang olahraga lainnya sudah dipertandingkan di SEA Games 2019. Di Filipina, Indonesia mendominasi di cabang boling, modern pentathlon, dan sambo, masing-masing dengan torehan empat medali emas.
Beberapa nomor dan cabang olahraga yang diusulkan oleh Indonesia juga mendapat dukungan dari negara lain. Contohnya teqball yang juga diusulkan oleh Filipina dan polo air yang diusulkan Singapura.
Rapat SEAGF pekan ini berlangsung dua hari dengan agenda umum rapat komisi olahraga dan peraturan, komisi medis, dan komisi women and sport pada Kamis (19/11). Sehari setelahnya diadakan rapat komite eksekutif dan rapat umum pada Jumat (20/11).
Reportase : Brigitha Sesilya
Editor : Brigitha Sesilya