Lelang Batik Rp 1 M, Dubes RI di Korsel Cetak Rekor MURI

KBRI Seoul untuk kali pertama menyelenggarakan kegiatan diplomasi batik terpadu dan mencatat transaksi lebih dari Rp1 miliar, Jumat (27/11). Capaian tersebut membuat Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Duta Besar RI di Seoul Umar Hadi.
Tak kurang dari 6.500 orang turut menyaksikan secara virtual kegiatan yang mengusung tema Buy Batik, Wear the Art, Respect the Artist tersebut. Jaya Suprana mengatakan, MURI memberikan penghargaan atas prestasi superlatif kedutaan pertama di dunia yang melaksanakan pangelaran sekaligus penjualan busana batik secara daring.
Dubes RI untuk Korea Selatan dalam sambutannya menyampaikan, batik selalu hadir dalam setiap fase kehidupan masyarakat Indonesia. “Dan, pandemi COVID-19 turut berdampak pada livelihood usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Batik. Turunnya omzet para perajin perlu ditanggulangi, dengan upaya yang lebih kreatif dari berbagai kalangan,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima harnas.co, Minggu (29/11).
Secara khusus, KBRI menggandeng Yayasan Batik Indonesia (YBI), dua desainer kenamaan, Novita Yunus dan Ai Syarif serta Puteri Indonesia 2020 untuk membantu perajin batik yang terkena dampak pandemi COVID-19. Tidak hanya melakukan pendekatan penjualan secara retail, mereka juga mengupayakan tercapainya penjualan dengan sistem contract sales.
Dalam rangka menyambut 2021 sebagai International Year of Creative Economy—Indonesia akan menjadi tuan rumah the 2nd World Conference on World Creative Economy—KBRI Seoul dipercaya sebagai Perwakilan RI pertama yang membentuk fungsi baru yang khusus menangani ekonomi kreatif dan digital.
Fungsi baru ini terkait promosi sektor ekonomi kreatif, termasuk 17 sub-sektor. Antara lain mencakup batik dan fesyen, serta aksesnya ke platform digital di Korea Selatan. Pada 2021, batik ditargetkan masuk ke platform onlineberbasis buatan tangan di Korsel dan diharapkan akan dengan mudah ditemui di Dongdaemun Desain Plaza, ikon industri desain.
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto beserta Yanti Airlangga, Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia, menyampaikan pesan khusus pada acara virtual tersebut. Airlangga menyambut baik kegiatan KBRI Seoul sebagai salah satu langkah strategis dukungan Perwakilan RI untuk memulihkan ekonomi nasional.
Sementara itu, dalam rangka mempromosikan batik tulis dan cap, Ketua Umum YBI berharap kegiatan serupa dapat ditindaklanjuti oleh Perwakilan RI di belahan dunia lainnya.
Sebagai wujud apresiasi kepada para penggerak promosi batik di Korsel, KBRI Seoul dan Yayasan Batik Indonesia juga menyampaikan penghargaan Indonesian Batik Ambassador (Duta Batik) kepada para pemimpin perusahaan terkemuka di Korsel, Kim Jhi Yong (Presiden Direktur of Posco Krakatau), Lee Kang Hyun (Vice President of Hyundai Motor Asia Pacific), Lee Chang Hyun (President Director of LG International Indonesia), Kang Jong Won (President Director of Lotte Chemical Indonesia), Park Jong Jin (CEO PT Bank KEB Hana Indonesia), serta Daisy Park (Country Manager of Visit Indonesia Tourism Office VITO) dan Han Yoo Ra, influencer yang mempromosikan batik di Korsel.
Kegiatan Diplomasi Batik terpadu terdiri atas tiga segmen yaitu Batik Business Matchmaking, Batik Fashion and Talk show, dan Instagram live batik hunting.
Kehadiran Puteri Indonesia 2020, Rr Ayu Maulida Putri, Sari Agus Suparmanto, dan Coreta Louise Putut Bayuseno dari Yayasan Batik Indonesia membuat acara semakin semangat.
Duta Besar perempuan dan istri-istri Duta Besar negara sahabat di Seoul turut memeriahkan acara. Diaspora Indonesia di Korea Selatan, Mahasiswa Hankuk University of Foreign Studies dan Busan University of Foreign Studies juga turut menambah semarak acara. Suksesnya gelaran acara ini menjadi pembuka bagi kegiatan serupa yang akan dilaksanakan pada tahun depan.