Pulau Kura-Kura Menuju Pusat Riset Kelas Dunia

Presiden Universitas Tokyo Makoto Gonokami menyatakan, mereka siap mendukung dan menjadi salah satu mitra pengembangan Pulau Kura-Kura di Bali sebagai pusat riset kelas dunia. Ini disampaikan di sela-sela pertemuan dengan Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan didampingi Duta Besar RI Heri Akhmadi di Tokyo, Sabtu (5/12).
“Sebagai salah satu universitas terbaik di Jepang, kami ingin agar Universitas Tokyo dapat terlibat dalam pengembangan pusat riset kelas dunia di Pulau Kura-Kura Bali. Pemerintah rencananya akan membangun fasilitas penunjang terpadu di Pulau Kura-Kura Bali guna mendukung pengembangan pusat inovasi dan talent tersebut,” ucap Menko Luhut melalui keterangan pers yang diterima harnas.co hari ini.
Selain Universitas Tokyo, Luhut mengungkapkan sejumlah universitas kelas dunia lainnya seperti Tsinghua Southeast Asia dan Massachusetts Institute of Technology juga akan bermitra dengan Institut Teknologi Bandung. Bersama, mereka akan mengembangkan Pulau Kura-Kura Bali sebagai pusat riset dan inovasi kelas dunia sekaligus hub inovasi dan inkubasi technopreneur Indonesia dalam mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan.
“Salah satu prioritas kerja sama dengan Jepang, seperti yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo adalah untuk mendukung pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dukungan dari Universitas Tokyo tentunya akan semakin mengasah talent unggul Indonesia dengan nilai dan budaya riset yang dimiliki Jepang,” tegas Dubes Heri Akhmadi.
Pusat riset yang akan dibangun di Pulau Kura-Kura Bali tersebut akan didukung, dengan berbagai fasilitas seperti kondominium dan sekolah. Mitsubishi Estate telah menyatakan ketertarikannya untuk dapat kembangkan integrated facilities di pulau tersebut.
Pidato Kunci di Forum Asia Pacific Initiative
Akhiri lawatan di Tokyo, Menko Luhut berkesempatan menyampaikan pidato kunci di Forum Asia Pacific Initiative (APIF). Ia mengatakan, hubungan Indonesia-Jepang saat ini telah berubah, dari pemberi–penerima donor menjadi mitra strategis di bidang perdagangan dan investasi.
“Indonesia tidak akan pernah melupakan dukungan Jepang terhadap pembangunan Indonesia pada tahun 1960 dan 1970-an,” cetusnya.
Ia menambahkan, “Kini, dengan segala potensi keunggulan ekonomi yang dimiliki Indonesia, kami ingin terus bermitra erat dengan Jepang dalam mengatasi berbagai tantangan yang tengah dihadapi dunia saat ini.”
Menko Luhut dan Menteri BUMN Erick Thohir dijadwalkan akan melanjutkan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi guna penjajajakan dukungan terhadap pembentukan Sovereign Wealth Fund Indonesia.