Big Hit Gelar Konser Artis Se-Label

Lima belas tahun lalu, produser Bang Si-hyuk serius membangun karier di industri hiburan Korea Selatan dengan mendirikan sebuah perusahaan kecil bernama Big Hit Entertainment. Kini, sesuai namanya (Big Hit), perusahaan itu membuka lembar baru sejarahnya sendiri, dengan menggelar konser ‘label’ perdana.
Untuk kali pertama, seluruh talenta berbakat yang bernaung di bawah manajemen artis itu akan tampil bersama pada malam pergantian tahun. Mereka akan memeriahkan konser akhir tahun bertajuk 2021 New Year’s Eve Live – presented by Weverse, 31 Desember 2020.
Seperti dilansir The Korea Herald, Kamis (10/12), bintang K-pop sensasional seperti BTS dan deretan idol yang terafiliasi Big Hit seperti Tomorrow X Together, Enhypen, Gfriend, dan NU’EST dipastikan tampil bergantian.
Identitas Brand
“Bisa dibilang, ini seperti puncak kejayaan sebuah agensi musik. Menggelar konser ‘tunggal’ akhir tahun, dengan artis-artis mereka sendiri,” ujar pengamat budaya pop Kim Heon-sik.
“Tak ada perusahaan yang akan melewatkan kesempatan ini—bila mereka mampu melakukannya,” tambahnya.
Konser itu lebih dari sekadar ‘pesta besar’ bagi keluarga Big Hit Entertainment beserta fans mereka. Lebih dari sekadar performan debut bagi Big Hit sebagai sebuah label. Kini, mereka bahkan telah merangkul sejumlah agensi musik di luar perusahaan.
Meski begitu, pengamat budaya Ha Jae-geun berharap Bang Si-hyuk dkk tidak terlena akan ketenaran yang luar biasa ini. “Big Hit sekarang punya fandom sendiri. Sayangnya, masyarakat tidak begitu kenal artis Big Hit selain BTS. Ini bisa jadi risiko tersendiri bagi manajemen perusahaan.”
Kim sependapat. Menurutnya, konser bersama itulah yang secara alami akan jadi batu loncatan Big Hit sebagai sebuah agensi utuh. Bukan sekadar ‘pencetak boyband tenar BTS’. Tiga tahun terakhir, Big Hit memang menuai berkah dari BTS yang ‘menyumbang’ hampir 90 persen total pendapatan mereka.
“SM Entertainment, misalnya. Mereka telah berulang kali menggelar konser label di dalam dan di luar negeri. Bahkan mengenalkan artis-artis barunya. Ini memperkuat brand identity untuk agensi itu sendiri,” tutur Kim, mengacu formasi SuperM.
Eksistensi SuperM, kata dia, menjadi contoh bagaimana SM berupaya meningkatkan bukan hanya fandom semata, melainkan brand value secara keseluruhan.
Tengara Konflik
Konser akhir tahun nanti diharapkan bukan sekadar ajang pembuktian Big Hit kepada investor mereka, melainkan juga skena musik lokal.
Namun, desas-desus muncul sebab jadwal konser bertepatan dengan music show tahunan MBC. Ini berarti, artis dan idol Big Hit tidak akan tampil pada momen yang selama ini didapuk sebagai event K-pop terbesar di akhir tahun.
“Industri musik Korsel terlalu bergantung pada broadcaster. Jadi, sulit bagi musisi mengembangkan sayap bila mereka tidak memiliki panggung-nya sendiri, apalagi bertumpu pada televisi. Kondisi ini akan membuat industri musik melempem,” cetus Kim.
Terlebih lagi, kata dia, K-pop lebih banyak didongkrak fandom mancanegara.
Fans Lokal mulai Cuek
Meski konser ini akan menjadi awal baru bagi Big Hit, manajemen artis itu diklaim mengalami ‘kemunduran’ bila kelak mem-plot acara itu sebagai event tahunan. Sebelumnya, sejumlah fans lokal menuding Big Hit memanfaatkan artis dan ARMY sebagai alat bisnis semata.
Kim menyebut Big Hit sedang mengalami tekanan di masa ekspansi. Khususnya, dengan hasil mengecewakan di bursa saham.
“Label terus berjuang mempromosikan diri sebagai label-berorientasi-value. Sedikit saja reputasi mereka cacat, tamat sudah riwayatnya,” kata Kim.
Ia menambahkan, “Jadi, kuncinya ada pada manajemen krisis. Menggelar konser ataupun menambah daftar artis baru bukan solusi utama. Bagaimana Big Hit nanti me-manage konser? Itu akan menjawab value mereka.”
Konser dimulai 31 Desember 2020 pukul 21.30 waktu Seoul dan secara eksklusif disiarkan di platform fandom, Weverse. Mengusung tema ‘We’re Connected’, konsep acara lebih dari sekadar konser. Ada hitung mundur jelang pergantian tahun dan meetup virtual dengan fans.
Bagian dari program ‘Connect Stage’ pada konser tersebut, sejumlah artis internasional diundang sebagai bintang tamu. Di antaranya Steve Aoki, Lauv, dan Halsey.