Pelatihan Vaksinator Terbesar di Indonesia Bidik 10 Ribu Nakes

Platform kesehatan digital no 1 di Indonesia Alodokter berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Pusat Pelatihan Kesehatan Daerah (Puslatkesda), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar pelatihan vaksinator massal. Lebih dari 10 ribu tenaga kesehatan ditargetkan memegang sertifikasi vaksinator COVID-19 melalui kegiatan ini.
Pelatihan digelar untuk membantu percepatan program vaksinasi pemerintah yang menargetkan lebih dari 180 juta orang Indonesia divaksin pada kuartal pertama 2022.
Pemerintah telah dengan gencar melakukan langkah-langkah pemutusan rantai penularan COVID-19 secara cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis. Respons masyarakat Indonesia terhadap program vaksinasi pemerintah serta pelaksanaannya cenderung positif dan antusias.
Namun, harus diakui jumlah dan sebaran vaksinator juga menjadi kunci kecepatan vaksinasi.
Beberapa daerah telah mengalami kendala terbatasnya kecepatan penyuntikan vaksin per hari akibat kurangnya jumlah vaksinator. Rasio vaksinator dan populasi harus dapat diseimbangkan sehingga target vaksin harian bisa tercapai. Inilah sebabnya dibutuhkan segera program-program yang dapat mencetak lebih banyak vaksinator.
“Kami merasa bangga dilibatkan dalam program kolaborasi pelatihan vaksinator akbar ini. Kami percaya pemanfaatan teknologi digital secara optimal dapat memberi peluang yang lebih besar bagi percepatan vaksinasi di Indonesia,” ungkap Presiden Direktur & Co-founder Alodokter Suci Arumsari, Rabu (7/4).
Menurut Suci, pelatihan vaksinator ini sesuai dengan misi Alomedika—komunitas di bawah Alodokter. Yakni membantu pelaku industri kesehatan di era health-tech meningkatkan mutu pelayanan medis.
Saat ini Alomedika merupakan komunitas dokter terbesar di Indonesia dengan lebih dari 40 ribu dokter begabung di dalamnya. Komunitas ini berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan para dokter dengan menyediakan berbagai fitur seperti, SKP Points, informasi, panduan, forum, serta kesempatan bekerja.
“Kami selalu berupaya memberi yang terbaik dari apa yang kami miliki untuk dapat wujudkan Indonesia bebas COVID-19,” cetusnya.
Merangkul Generasi Daring
Kepala Seksi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr Verry Adrian mengapresiasi inisiatif ini. Ia memastikan, upaya memutuskan mata rantai penularan virus COVID-19 melalui upaya pemberian vaksin merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien.
“Kami optimistis Indonesia akan segera pulih dengan adanya pelatihan-pelatihan virtual seperti ini. Kita semua harus bertindak dengan cepat dan tepat agar capaian vaksinasi di lapangan maksimal,” ujarnya.
“Metode pelatihan akan dilaksanakan secara full online dengan platform yang paling mudah diikuti oleh semua peserta,” kata dia, menambahkan.
Sinergi & Kolaborasi
Senada, Kepala Pusat Pelatihan Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta dr Nisma Hiddin mengungkapkan, tenaga dan logistik adalah dua hal yang harus diperhatikan saat ini. Terutama untuk memperlancar proses vaksinasi.
Usai mengikuti pelatihan, peserta akan mampu melakukan pelayanan vaksinasi COVID-19 sesuai dengan protokol. Antara lain menjelaskan epidemiologi dan patofisiologi COVID-19, melakukan microplanning dan pengelolaan rantai dingin vaksin, melakukan pelayanan vaksinasi, melakukan pencatatan dan pelaporan vaksinasi, melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan vaksinasi, serta melakukan surveilansKejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Ini mengapa pelatihan sangat penting karena vaksinator harus bersertifikat,” tegasnya.
Menjangkau Pelosok Negeri
Sejauh ini, upaya sosialisasi terkait program vaksinasi yang promotif dinilai telah berjalan dengan baik. Sekretaris IDI Wil DKI Jakarta dr Fery Rahman mengatakan, sekarang kita perlu fokus pada penatalaksanaan vaksinasi yang merata di Indonesia.
“IDI telah secara konsisten melakukan pelatihan vaksinator dari akhir tahun kemarin guna persiapkan sumber daya manusia saat vaksin terlah tersedia. Kolaborasi pelatihan massal seperti ini sangat dibutuhkan sekarang agar seluruh daerah di Indonesia terjangkau,” ungkapnya.
Program pelatihan vaksinator ini dilaksanakan dalam 3 gelombang. Gelombang pertama telah dimulai awal pekan ini. Sertifikat akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan memenuhi persyaratan yaitu telah mengikuti minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran, serta memenuhi nilai minimal 70 dari hasil evaluasi dari pelatihan.