TAMA FASHION DESIGN COMPETITION 2021
TFDC 2021 Cetak Calon Desainer Gen-Digital

Lomba rancang busana untuk mencetak calon-calon desainer Indonesia bertajuk Tama Fashion Design Competition (TFDC) 2021 digelar perdana tahun ini. Mengusung tema ‘Dare to Create Ready-to-Wear’, event ini diikuti 357 peserta dari berbagai daerah dan kota besar dari seluruh Indonesia. Seperti Aceh, Jakarta, Bandung, Medan, Gorontalo, Bali, hingga beberapa kota dan kabupaten di Kalimantan seperti Kota Banjarmasin dan Kabupaten Berau.
Konsep fashion ready-to-wear atau dalam bahasa Prancis pret-a-porter ini adalah sebuah istilah yang digunakan oleh para desainer untuk menamakan busana mereka, yang bisa langsung dibeli dan dipakai dengan mudah tanpa harus melakukan pengukuran badan dan memesan desainnya terlebih dahulu.
Ini dapat dengan mudah untuk diproduksi secara massal oleh para brand fashion. Namun kebanyakan item fashion dengan konsep ready-to-wear memiliki model yang sederhana dan cenderung monoton. Hal inilah yang kemudian menginspirasi gelaran TFDC bagi para fashion designer muda Indonesia.
“Kompetisi ini merupakan tantangan dan ajang pengembangan kreativitas dalam merancang dan menciptakan sebuah busana dengan konsep ready-to-wear yang kreatif, simple dan nyaman tanpa menghilangkan kesan stylish dan fashionablebagi siapapun yang memakainya,” ungkap Suradi Hanam, Direktur Utama PT. Multi Sandang Tamajaya, melalui keterangan tertulis, Senin (18/10).
“Kompetisi ini memberikan kesempatan bagi para pecinta fashion di Indonesia untuk dapat memberikan konsep kreatif tentang ide gaya berpakaian mereka di tengah pandemi seperti ini,” tambahnya.
Suradi berharap, event ini dapat melahirkan fashion designer lokal yang kreatif dan inovatif, yang dapat memberikan kontribusi positif dan segar dalam membangkitkan semangat dunia fashion di di tengah pandemi COVID-19. “Selain itu acara ini juga diadakan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah khususnya program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fashion dunia,” terangnya.
Karena kondisi saat ini yang masih belum sepenuhnya pulih dari pandemi, penyelenggara TFDC memanfaatkan teknologi yang ada. Sehingga seluruh rangkaian acara dari Tama Fashion Design Competition 2021 ini diadakan secara online.
Dalam kompetisi, para peserta membuat model busana bertemakan ready-to-wear dengan beberapa segmentasi busana seperti modest, casual dan unisex. Kompetisi dibagi menjadi beberapa tahap yaitu penyaringan dari 357 peserta kemudian dipilih 20 finalis yaitu: Hilman Aulia Rahman, Elva Resti, Alif Permana Wijaya, Karen Christy, Bunga Melia, Rahma Safira, Afra Syahra Nabilah, Jevan Ibnu Syahid, Maria Angelina, Annisa, Nailil Fahmiyah, Monica Melinda Ayu Lestari, Bima Wijaksana, Yovita Sabatini Daeli, Yulia Rostiani, Bianca Benita, Khansa Khairunnisa, Raden Nadhillah Azzyati, Moch Syamsul Arif.
Setelah itu, para finalis masuk ke tahap realisasi karya dengan bahan fabric yang telah disediakan. Kemudian melakukan tahap wawancara dan presentasi karya kepada para juri secara online—desainer kenamaan Deden Siswanto menjadi salah satu juri TFDC tahun ini. Para juri pun menyeleksi para pemenang. Berikut adalah para pemenangnya:
Juara: Khansa Khairunnisa (Telkom University – Bandung)
2 : Alif Permana Wijaya (Arva Fashion School – Surabaya)
3 : Rahma Safira (Esmod – Jakarta)
Favorit Juri : Karen Christy (Lasalle – Jakarta )
Favorit Medsos : Bima Wijaksana & Bianca Benita
Sebagai bentuk apresiasi kepada para finalis, virtual fashion show dihelat pada 16 Oktober 2021. Grand Final TFDC ini menampilkan karya-karya yang sudah direalisasikan oleh para finalis dalam sebuah konsep runway yang berbeda dari virtual fashion show lainnya.